Libur Nataru, Dishub Kabupaten Sukabumi Waspadai Longsor Jalan

Dedi Chardiman
epala Dinas Perhubungan Kabupaten Sukabumi, Dedi Chardiman saat diwawancarai Radar Sukabumi soal persipan pengamanan Nataru.

SUKABUMI – Kemacetan adalah salah satu problem yang kerap terjadi saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi telah menyiapkan berbagai persiapan antisipatif.

Kepala Dishub Kabupaten Sukabumi Dedi Chardiman mengungkapkan bahwa hampir semua personel akan dikerahkan untuk mengatur dan mengamankan lalu lintas saat libur akhir tahun nanti.

Bacaan Lainnya

Sejumlah sarana dan prasarana pendukung telah disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan dan penumpukan kendaraan di sejumlah ruas jalan.

Hal lain yang diwaspadai adalah potensi bencana alam longsor yang juga bakal mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

“Iya, kita harus mewaspadai bencana alam. Terutama tanah longsor yang akan menghambat perjalanan wisatawan.

Terlebih lagi, letak dan geografis wilayah Kabupaten Sukabumi ini, selain luas juga daerahnya merupakan perbukitan. Sehingga, dikhawatirkan terjadi bencana longsor yang menimpa infrastuktur,” kata Dedi kepada Radar Sukabumi.

Maka dalam menyikapi Nataru tahun ini, Dishub Kabupaten Sukabumi selain bekerjasama dengan TNI dan Polri, juga telah menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

“Karena sekarang sedang musim bencana, makanya kita bersinergi dengan teman-teman dari BPBD kaitan dengan antisipasi kejadian bencana, terutama tanah longsor yang akan menghambat perjalanan orang diluar,” bebernya.

Sementara, untuk mengurai arus lalu lintas pada perayaan Nataru, dirinya mengaku akan mematuhi Korlantas. Salah satu diantaranya, alternatif untuk mengurangi atau melakukan rekayasa lalu lintas.

“Misalkan menyediakan infrastruktur yang ada termasuk juga kebijakan ganjil genap ya atau kita kenal dengan Gage,” imbuhnya.

Menurutnya, untuk Gage sesuai dengan arahan Korlantas dan Dirjen Perhubungan Darat, akan dilaksanakan di jalur utama. Terlebih lagi, di wilayah Kabupaten Sukabumi terdapat jalan tol Jagorawi dan Bocimi.

“Nah di daerah kita bertepatan dengan jajaran Polres Sukabumi Kota maupun Polres Sukabumi Pelabuhanratu, itu sifatnya apabila sudah terlalu krodit, akan dilakukan Gage. Namun sampai dengan saat ini, asumsi kita dengan terjadinya Gage di jalan tol,” beber Dedi.

“Maka, Insya Allah mudah-mudahan kami di daerah tidak harus melakukan kebijakan itu. Intinya, untuk rawan kemacetan, kita sudah bersinergi dengan jajaran kepolisian dimulai dari pintu keluar tol Bocimi sampai dengan objek wisata Pelabuhanratu dan objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (Den/t)

Pos terkait