Pilu, Warga Ciracap Sukabumi Harus Tinggal di Rumah Reyot

Warga Ciracap Sukabumi

CIRACAP – Seorang pria bernama Ato (51), warga Mekarjaya Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, terpaksa harus tinggal di rumahnya yang sudah lapuk dan reyot bahkan nyaris roboh bersama kedua anaknya.

Kondisi ini diungkapkan Ato, sudah berlangsung sekitar 15 tahun semenjak rumahnya dibangun sekitar 20 tahun lalu hingga kini belum mendapat perbaikan karena tidak memiliki biaya.

Bacaan Lainnya

Saat ini keresahan yang dialami Ato, karena rumahnya sudah rusak, dan tidak layak dihuni, disaat dimusim hujan seperti sekarang bersama kedua anaknya Saidah (13) dan Ardian (12) tidak bisa tidur dengan nyenyak karena tempat basah akibat atap pada bocor.

“Saya banyak keresahan, kalau di musim hujan tidak ada tempat untuk tidur, susah sana sini udah bocor, gentingnya sudah rapuh, saya gak mampu untuk memperbaiki rumah,” ujar Ato. Kamis, (18/4).

Kesedihan Ato bertambah, sejak 2016 lalu hingga saat ini istrinya pergi meninggalkannya untuk bekerja menjadi tenaga kerja wanita ke luar negeri tujuan arab saudi, namun sesaat pulang malah bersama laki laki lain dengan alasan melihat dirinya tidak mampu memperbaiki rumah.

“Dia (istri – red) kerja 2 tahun, pulangnya ke laki-laki lain, dikarenakan udah tidak mampu mungkin saya nya, penderitaan saya seperti ini, mohon saya ingin bantuan. Saya sedih, saya tidak bisa bikin rumah, banyak keluhan-keluhan yang lain, tidak jelas lah, istri seperti itu, dua anak ditinggal, yang satu kurang jelas (terbelakang mental),” jelasnya.

“Istri ninggalin saya 8 tahunan, di Saudi dia kerja 2 tahunan, terus dia katanya mau pulang, tapi pulangnya tidak ke rumah, malah ke laki-laki lain, katanya ke daerah Bandung,” imbuhnya.

Lanjut Ato, saat ini hanya bisa pasrah demi menghidupi kedua anaknya harus bekerja banting tulang serabutan juga dengan bercocok tanam singkong itupun dilakukan dilahan milik orang lain, Ia berharap ada uluran tangan yang membantu memperbaiki rumah panggung berukuran 6×4 meter tersebut.

“Harapan saya rumah seperti itu ingin diperbaiki, ingin seperti orang maunya, tapi insya allah saya akan berusaha,” terangnya.

“Saya paling kuli kalau ada yang nyuruh yang dekat, saya terus terang anak saya yang satu yang pertama kurang sehat, kurang jelas, terbelakang mental, yang kedua sekarang sekolah kelas 3 SD,” sambungnya.

Yang lebih dikhawatirkan Ato saat ini akibat rumahnya yang lapuk dan rusak yakni ambruk, dan hal itu membuatnya kebingungan akan tinggal dimana.

“Saya baru tahun ini menerima bantuan beras, menerima bantuan uang, baru satu kali, tapi Alhamdulillah,” tandansnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *