Keajaiban Mencuci Tangan Dalam Mencegah Infeksi dan Covid-19

Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ditengah pandemi Covid-19, tindakan pencegahan penularan virus corona menjadi penting untuk dilakukan setiap orang. , Kementerian Kesehatan pada Maret 2020 menerbitkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang menganjurkan mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid 19, selain penggunaan masker, menjaga jarak fisik dan tidak menyentuh bagian wajah.

Bacaan Lainnya

Ide mencuci tangan pertama kali dikemukakan oleh Ignaz Philipp Semmelweis, dokter Hungaria, pada pertengahan abad ke-19.

Semmelweis menyarankan dokter-dokter mencuci tangan untuk menekan angka kematian akibat infeksi pada persalinan. Kala itu, setelah para dokter giat mencuci tangan, angka kematian pada pasien yang melahirkan di sana turun dari 13-18 persen menjadi sekitar 2 persen. ‘

Ini sebuah penurunan kejadian penyakit yang “ajaib”. Ide tersebut awalnya ditolak oleh banyak orang karena Semmelweis tidak mengkomunikasikan konsep cuci tangan tersebut secara baik.

Selain itu keberadaan mikroba baru berhasil dibuktikan dua dekade kemudian oleh Roberth Koch (Jerman) dan Louis Pasteur (Prancis).

Kini, metode mencuci tangan telah diakui efektif untuk membunuh mikroorganisme dan mencegah penyakit menular, tidak hanya penyakit pada saluran cerna, tapi juga penyakit lainnya seperti penyakit kulit dan penyakit saluran napas atas.

Pencegahan ini akan optimal jika mencuci tangan dilakukan dengan baik dan benar, menggunakan air mengalir dan sabun, lama 40-60 detik, serta mengikuti metode 6 langkah sesuai anjuran Kementerian Kesehatan yang diadopsi dari WHO. Ini enam cara mencuci tangan yang baik dan benar:

1. Basahi tangan, gosokkan sabun, lalu gosok kedua telapak tangan dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Bersihkan ujung jari bergantian dengan posisi mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan, gosok perlahan secara bergantian, kemudian bilas dengan air.

Terdapat beberapa kesalahan yang umum dijumpai dalam proses mencuci tangan, ada baiknya untuk dipahami sehingga kita terhindar dari kebiasaan mencuci tangan yang kurang efektif.

Mencuci tangan dalam waktu yang terlalu sebentar. Kebanyakan orang mencuci tangan dalam waktu singkat, yaitu sekitar enam detik saja. Padahal, menurut studi dari Center for Disease Control, diperlukan waktu selama minimal 20 detik (berkisar 20-60 detik) agar proses mencuci tangan menjadi efektif untuk membunuh bakteri dan virus.

Oleh karena itu, mulai biasakan untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun dalam waktu minimal 20 detik untuk higienitas tangan yang lebih baik.

Mengabaikan celah-celah jari dan kuku. Menggosok telapak atau punggung tangan saja tidak cukup untuk higienitas tangan yang optimal. Celah-celah jari dan kuku seringkali jadi tempat bersarangnya virus dan bakteri.

Oleh karena itu, disarankan untuk selalu menggosok seluruh bagian tangan mulai dari telapak, punggung tangan, celah antara jari, dan kuku untuk kebersihan tangan optimal.

Tidak langsung mencuci tangan setelah beraktivitas di ruang publik. Mencuci tangan biasa dilakukan setelah aktivitas tertentu, seperti sebelum-setelah menyiapkan makanan, setelah dari toilet, setelah batuk/bersin, setelah mengganti popok bayi, atau setelah membuang sampah.

Pada masa pandemi COVID-19, mencuci tangan harus dilakukan sesering mungkin terutama setelah beraktivitas di ruang publik dan menyentuh fasilitas umum, seperti tombol lift, gagang pintu, ATM, atau handle grip KRL.

Jika kita sedang berada di luar dan tidak bisa menggunakan air dan sabun, hand sanitizer dapat digunakan untuk membersihkan tangan dari virus dan bakteri. Segera cuci tangan dengan air dan sabun begitu sampai di rumah.

Langsung menyentuh keran wastafel dan benda lain setelah cuci tangan. Kita mungkin kerap langsung menyentuh benda-benda lain setelah cuci tangan, termasuk menutup keran wastafel.

Padahal, permukaan keran wastafel yang kita sentuh bisa jadi tidak higienis sehingga dapat membuat tangan Anda kembali terpapar bakteri atau virus. Cobalah untuk menutup keran air dengan siku atau menggunakan tisu toilet.

Jangan lupa untuk rajin membersihkan benda-benda kecil di dalam kamar mandi yang kerap kita sentuh, seperti keran wastafel, sakelar lampu, dan gagang pintu kamar mandi.

Tidak mengeringkan tangan setelah dicuci. Mungkin hal yang satu ini terdengar sepele, namun mengeringkan tangan setelah mencucinya dapat mencegah perkembangbiakan bakteri di area telapak tangan yang lembap.

Opsi terbaik untuk mengeringkan tangan adalah dengan menggunakan kertas tisu atau alat pengering udara, pastikan seluruh area tangan dikeringkan dengan baik.

Itulah beberapa hal yang perlu kita hindari dalam praktik mencuci tangan sehari-hari, agar tujuan utama pencegahan penularan virus corona dapat tercapai.

Kebiasaan menjaga higienitas tangan perlu terus dilakukan, bahkan jika masa pandemi COVID-19 telah usai agar kita tetap terhindar dari penyakit menular lainnya yang disebabkan virus dan bakteri.

Jangan lupa untuk mengajak anggota keluarga untuk selalu menjaga higienitas tangan dan kebiasaan hidup sehat lainnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *