Instruksi Bupati Sukabumi, Begini Target Bappenda Tingkatkan PAD

Kepala Beppenda Kabupaten Sukabumi Herdi Somantri
Kepala Beppenda Kabupaten Sukabumi Herdi Somantri

PALABUHANRATU – Menyikapi arahan dari bupati Sukabumi Marwan Hamami dalam rapat dinas terkait target peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah), Bappenda (Badan Pendapatan Daerah) siapkan inovasi guna memaksimalkan pendapatan tersebut.

Hal itu diungkapkan kepala dinas Bappenda Herdy Somantri dalam kesempatan saat diwawancara Radar Sukabumi, banyak potensi yang dapat dimaksimalkan dalam menggenjot pendapatan asli daerah di kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Salah satu sektor yang paling berpotensi yakni sektor Pariwisata, dan lainnya dimana dalam momen liburan lebaran dengan jumlah kunjungan wisatawan yang membludak hal itu menjadi momentum untuk dilakukan penarikan retribusi untuk meningkatkan PAD.

“Banyak orang yang masuk ke kabupaten Sukabumi, dan kalau kita lihat memang ini menjadi potensi, dimana mereka yang masuk bisa meningkatkan PAD, bukan menambah masalah yang hadir seperti sampah dan sebagainya, harusnya mereka bisa meningkatkan PAD seperti retribusi dan pajak daerah,” ujar Herdi Somantri. Rabu, (17/4).

Saat ini, kata Herdi Somantri lagi jika melihat dari jumlah kunjungan yang hadir yang mencapai puluhan ribu bahkan ratusam ribu orang tentu jika dibandingkan dengan pendapatan yang ada ini tidak berbanding lurus dengan kunjungan yang hadir, dimana para pengunjung berbondong bondong menggunakan motor dan mobil datang mereka akan masuki retaurant dan makan juga hotel untuk menginap.

“Nah ini kita akan melakukan inovasi kedepan, sudah dibahas rapat dinas bersama pak bupati, nanti semua element baik dinas camat berbagi tugas, karena memang kita tidak bisa pungkiri ketika pemerintah ingin membangun tentunya PAD nya harus besar, sehingga semua bisa terlayani, terealisasikan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut Herdi yang menjadi peluang bagi Bappenda membuat inovasi gagasan-gagasan agar apa yang diharapkan masyarakat kedepan bisa terlayani, akan melakukan kolaborasi aktif dan perangkat daerah aktif dengan kecamatan supaya bisa mendorong misal Bumdes yang dikelola oleh mereka agar memiliki izin usaha.

“Dan masyarakat kita dorong juga memiliki izin usaha sehingga pad-pad itu bisa masuk ke kita,” terangnya.

Inovasi lain yang akan dimaksimalkan lagi, kata Herdi yakni penarikan pajak atau rretribusi ari masyarakat yang saat berkunjung ke Palabuhanratu dan makan di restaurant yang ada, serta pungutan retribusi parkiran ditempat yang sudah terkoneksi dan dikelola oleh dengan lembaga lembaga resmi pemerintahan seperti bumdes dan lainnya.

“Memang ada potensi-potensi kayak parkir di tempat umum yang kita tidak tarik, kayak restoran yang tidak membayarkan pajak makan minumnya,” paparnya.

“Jadi kami tidak meminta pajak dari restoran, kami meminta dari hasil transaksi atau uang yang dititipkan dari masyarakat terhadap restoran tersebut,” imbuhnya.

Ditegaskan Herdi sementara restauran yang membayar pajak beda lagi hal itu untuk membayar izin usahanya, dan jika restaurantnya yang tidak memiliki izin pihaknya akan mendorong segera melakukan proses perizinan usaha atau IUP.

“Kita akan godok, setelah ini kita akan coba inovasi, ke depan juga bahwa untuk setelah itu kita ada penyederhaan NOP dan NIK kita juga akan lakukan,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *