Kondisi memprihatinkan dialami SDN Sumberaji 2 Kabuh, Kabupaten Jombang. Pada saat sekolah-sekolah lain menolak-nolak siswa, SD itu kekurangan murid. Bahkan, sudah dua tahun ini tidak ada siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut.
MARDIANSYAH TRIRAHARJO, Jombang
LOKASI SDN Sumberaji 2 Kabuh memang termasuk agak terpencil Yakni, di ujung barat laut wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tepatnya di Dusun Ngapus, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh. Daerah itu berbatasan langsung dengan Kecamatan Sukorame dan Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Untuk sampai di sekolah itu, tidak mudah. Dari luar desa, kita mesti melewati jalan di tengah hutan sepanjang lebih dari 2 kilometer. Seperempat ruas jalannya sudah dipadatkan dengan metode rigid pavement alias perkerasan beton.
Sedangkan ruas jalan sisanya masih berupa aspal lapen (lapisan penetrasi makadam). Namun, kondisinya rusak parah. Karena kondisinya itu, pengendara roda dua yang melintas harus tahan goyangan naik-turun.
“Butuh waktu setengah jam untuk melewati jalan hutan itu. Kalau berangkat dari kota, malah bisa satu jam lebih,” ungkap Mohammad Iqbal, salah seorang guru SDN Sumberaji 2, yang ditemui Jawa Pos Radar Jombang Selasa (17/7).
Hutan yang dilewati tersebut familier dengan sebutan Alas Tingan. Maklum saja, sisi utara hutan memang wilayah Desa Ganggangtingan, Kecamatan Ngimbang, Lamongan. ”Tidak ada jalan lagi selain jalan itu,” lanjut guru yang mengabdi di SDN Sumberaji 2 sejak 2009 tersebut.
