Warga Surade Temukan Bangkai Ikan Paus di Pantai Minajaya Sukabumi

Warga dan tim SAR gabungan Kabupaten Sukabumi saat menemukan bangkai ikan paus yang terdampar di bibir Pantai Minajaya, Kecamatan Surade dengan kondisi membusuk.

SURADE – Warga sekitaran Pantai Minajaya dihebohkan dengan penemuan bangkai seekor ikan paus di bibir pantai. Akibatnya, ikan yang memiliki nama latin rhincodon typus mengeluarkan aroma busuk yang mengganggu penciuman warga setempat.

Humas SARDA Pos Ciracap, Noyief Naretsya mengatakan, ikan berukuran bersar ini, kali pertama ditemukan pada Rabu (09/12) lalu sekira pukul 14.00 WIB. Penemuan ini terungkap oleh warga setempat dan tim SAR gabungan saat melakukan pencarian korban kecelakaan laut di pantai Cijalil Minajaya, Kecamatan Surade.

Bacaan Lainnya

“Awal mulanya petugas gabungan maupun warga mengira itu adalah jasad korban laka laut yang sudah lima hari belum kita temukan. Jadi pertamanya itu warga melihat ada bayang-bayang yang mencurigakan tengah mengambang di tengah lautan. Setelah dicek pakai teropong dan nunggu beberapa jam, akhirnya bayang-bayang itu ke darat. Setelah dicek untuk memastikannya, ternyata itu adalah bangkai paus,” kata Noyief kepada Radar Sukabumi, Kamis (10/12).

Penemuan bangkai ikan paus langka sempat membuat heboh warga setempat hingga menjadi tontonan warga sekitar. Diperkirakan ikan tersebut memiliki panjang 4 meter dengan berat sekitar 2-3 tiga ton.

Saat penumuan bangkai paus itu, ujar Noyief lagi, kondisi arus di pantai Selatan Sukabumi tengah dalam keadaan cuaca ekstrem dan badai besar. Untuk itu, setelah menemukan bangkai ikan paus warga dan tim SAR gabungan langsung mengevakuasi bangkai paus tersebut dari bibir pantai ke daratan untuk dilakukan proses penguburan. “Saat ditemukan kondisi paus itu, sudah dalam keadaan membusuk. Makanya, ikan itu langsung dikubur oleh warga dan tim SAR yang tempatnya tidak jauh dengan lokasi penemuan bangkai paus itu,” paparnya.

SARDA Pos Ciracap menduga, ikan paus itu telah mati sekitar satu pekan terakhir. Hal tersebut, dapat terlihat dari kondisi tubuhnya yang sudah dalam keadaan membusuk. Walhasil, dirinya tidak dapat mengetahui secara pasti jenis dari ikan paus yang mati tersebut. “Jenis ikan paus saya tidak tahu, karena jasadnya sudah sangat rusak. Tetapi yang jelas itu bukan jenis paus macan,” bebernya.

Ketika disinggung soal penyebab kematian hewan dilindungi ini, dirinya menjawab bahwa kematian ikan paus yang memiliki ukuran besar disinyalir karena faktor cuaca. “Kemungkinan sekarang kan di laut Selatan Sukabumi arusnya atau gelombang lagi pasang. Dugaan sementara, paus itu terhempas gelombang pasang dan langsung terlempar ke karang. Terlebih lagi, kawasan laut pantai Selatan Minaja Surade itu, merupakan zona merah pusaran angin,” pungkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *