Awas, 13 Titik Ini Rawan Macet

SUKABUMI – Menjelang arus mudik 2019, Dinas Perhubungan Kota dan Kabupaten Sukabumi mulai memetakan beberapa jalur yang berpotensi menjadi titik kemacetan. Sedikitnya, ada 13 titik di Kota dan Kabupaten Sukabumi yang harus dihindari bagi para pemudik maupun masyarakat umum.

Di Kabupaten Sukabumi, ada delapan titik rawan kemacetan pada arus mudik tahun ini. Yakni Pasar Cicurug, Tenjoayu, Perlintasan Rel Kereta Api Cicurug, Simpang Cidahu, Parungkuda, Pamuruyan, Cibadak dan Karangtengah.

Bacaan Lainnya

Untuk mengantisipasinya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukabumi, berencana menerjunkan 240 personel untuk ditempatkan dibeberapa titik rawan kemacetan. Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan.

“Ini salah satu jalur yang diprediksi terjadi kemacetan pada arus mudik dan arus balik lebaran nanti,” kata Kapala Dishub (Kadishub) Kabupaten Sukabumi, Lukman Sudrajat kepada Radar Sukabumi, kemarin (20/5).

Namun lanjut Lukman, pihaknya akan memprioritaskan dua titik yang memiliki tingkat rawan kemacetan tinggi. Yakni, di depan Pasar Cicurug dan Pasar Cibadak. Lantaran, banyaknya pengendara yang parkir sembarangan tak jarang mengakibatkan kemacetan.

“Kami akan memprioritaskan di dua titik ini. Tentunya, dalam mengantisipasi lonjakan volume kendaraan ini kami berkoordinasi dan bekerjasama dengan beberapa pihak. Misalnya saja kepolisian dan Satpol PP,” tandasnya.

Dirinya memperdiksi, lonjakan volume kendaraan bakal terjadi sejak H-7 sampai H+7. Untuk mengantisipasinya, Dishub bukan hanya menempatkan sejumlah personel namun juga jalan alternatif yang berada di Cicurug menuju Sukabumi akan di satu arahkan. Sehingga, kendaraan dari arah Sukabumi menuju Bogor tidak bisa melalui alternatif. “Ya yang pasti, disetiap titik rawan kemacetan akan ada petugas yang mengatur arus lalu lintas,” paparnya.

Bukan hanya rawan kemacetan sambung dia, Dishub juga akan berupaya melakukan pemantauan terhadap titik rawan kecelakaan khususnya Jalur Cikidang dan Jalur Geopark Ciletuh. Dimana, medan jalannya cukup ekstrim.

“Kami akan terus melakukan pemantauan dua daerah rawan kecelakaan ini. Selain itu juga, akan memasak spanduk himbuan bagi para pengendara agar lebih waspada ketika melalui jalur tersebut,” imbuhnya.

Lukman menghimbau, baik pengendara roda dua maupun roda empat agar memastikan kendaraanya dengan aman sebelum bepergian. Semisal, mengecek rem, lampu dan lainnya yang bisa berdampak buruk ketika diperjalanan. “Utamanya, pengereman kendaraan harus aman. Dengan begitu, tentunya bisa meminimalisir terjadinya hal-hal yang tak diinginkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Dishub Kota Sukabumi mendata, sedikitnya ada lima ruas jalan yang diprediksi menjadi titik rawan kemacetan. Mulai dari Jalan A Yani, Jalan RE Martadinata, Jalan Oto Iskandar Dinata, Jalan Kapten Harus Kabir dan Jalan Stasiun Timur Barat.

Sebagai langkah antisipasi, Kadishub Kota Sukabumi, Abdulrachman mengaku telah menyiapkan berbagai upaya untuk menekan kepadatan kendaraan di titik kemacetan. Salah satunya, dengan melakukan pengalihan kendaraan ke Jalur Lingkar Selatan.

“Untuk kendaraan menerus, artinya baik dari arah Jakarta maupun Bandung dialihkan ke Jalur Lingkar Selatan. Sehingga, penumpukan kendaraan di pusat kota bisa diminimalisir dan ini bakal diberlakukan H-10 Idul Fitri,” jelasnya.

Menurutnya Abdulrachman, kendati Kota Sukabumi bukan merupakan perlintasan arus mudik, namun berbagai persiapan telah dilakukan.

“Tentunya yang paling utama kita koordinasi dengan berbagai pihak. Terutama Satlantas Polres Sukabumi Kota, kemudian mengurai titik-titik kemacetan sampai mempersiapkan perlengkapan rambu-rambu lalu lintas dan penambaham petugas,” terangnya.

Adapun untuk persiapan kelayakan transportasi, baik itu dalam kota maupun luar kota, dishub memberlakukan rem cek di terminal. Artinya, pemeriksaan ganda setelah sebelumnya kendaraan diperiksa oleh petugas.

“Jadi rem cek ini kita berlakukan di terminal. Hal ini untuk memastikan kendaraan yang bakal digunakan masyarakat aman, nyaman. Makanya, sudah hampir lima tahun ini angkutan kita zero acciden,” klaim Abdulrachman

Termasuk pemantauan melalaui Closed Circuit Television (CCTV), pihaknya bakal memaksimalkan control room yang dimiliki dan memperbaiki berbisa CCTV yang mengalami kerusakan. “Ya, kita pantau juga lewat CCTV. Ada bebrpaa titik yang harus diperbaiki memang,” tambahnya.(upi/bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *