Pesan Menko PMK dan Kepala BNPB Usai Tinjau Perbaikan Jalan Tol Bocimi Seksi II

DINTINJAU : Menko PMK, Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat meninjau perbikan jalan Tol Bocimi Seksi II, di Kilometer 64 arah Sukabumi pada Rabu (17/04).(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)
DINTINJAU : Menko PMK, Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, saat meninjau perbikan jalan Tol Bocimi Seksi II, di Kilometer 64 arah Sukabumi pada Rabu (17/04).(FOTO : UNTUK RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, langsung turun gunung untuk meninjau pekerjaan proyek perbaikan jalan Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) Seksi II, di Kilometer 64 arah Sukabumi pada Rabu (17/04).

Peninjauan proyek perbaikan jalan tol yang rusak akibat bencana tanah longsor tersebut, berada di Kampung Sikup, Desa Purwasari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Mudah-mudahan ini perbaikan jalan tol segera bisa selesai, kira kira 3-4 bulan akan selesai, dan mudah mudahan tahun baru libur atau Nataru nanti sudah bisa dilewati secara normal,” kata Menko PMK Muhadjir Effendy pada Rabu (17/04).

Ketika disinggung mengenai keberadaan Tol Bocimi berada di lokasi lerengan curam. Muhadjir menjawab, bahwa sebelum melakukan pembangunan jalan tol, diyakini pasti akan ada mekanisme penghitungan yang sangat cermat. Namun demikian, memang ada faktor-faktor yang muncul baru sebagai indikator yang menjadi penyebab terjadinya peristiwa yang tidak dikehendaki. Seperti jalan tol yang longsor ini.

“Sebetulnya itu, sudah ada mekanismenya termasuk BPJT, Kementerian PUPR, kemudian dari operator jalan tol itu sendiri. Ini biasanya sudah melakukan koordinasi, jadi mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi,” tandasnya.

“Tentu saja dari berbagai pihak terus mencermati kemungkinan-kemungkinan yang terjadi lagi, di beberapa titik yang saya tahu tahun ini hanya ini saja yang terjadi selama mudik,” paparnya.

Ketika ditanya mengenai upaya Menko PMK yang akan dilakukan untuk mengurangi risiko akibat faktor alam, Muhadjir menjawab, bahwa ia akan memperkuat posisi asuransi terutama jasa raharja dan saat ini sangat sigap begitu ada kecelakaan, begitu ada korban, maka akan langsung diproses untuk santunan

“Tahun ini berdasarkan laporan dari Dirut Jasa Raharja, pengeluaran santunan untuk korban terus selama mudik itu berkurang sampai 52 persen, jadi angka santunan yang dikeluarkan Jasa Raharja sangat signifikan turunnya, karena angka kecelakaannya sangat turun, terutama yang korban fatal atau yang meninggal,” bebernya.

Hal ini, merupakan realias yang harus disyukuri, bahwa penanganan mudik yang dilakukan tahun ke tahun, tidak lepas dari kesigapan, terutama dari Kementerian PUPR dan BPJT serta Dirjen Bina Marga yang selalu cekatan untuk mengambil langkah-langkah yang cepat, ketika terjadi bencana seperti saat ini.

“Saya terangkan aja, kemarin sudah terlanjur membuat statement, karena berdasarkan laporan-laporan yang masuk dari saya tidak mungkin digunakan jalan tol ini, tapi Alhamdulillah karena kesigapan dari Kementerian PUPR, sehingga masih bisa digunakan walaupun satu jalur,” timpalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *