Jabar Kunci Gelar Juara Umum PON XX PAPUA 2021

PON-XX-Papua-2021

BANDUNG – Kontingen Jawa Barat mengunci gelar juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 meski masih ada perebutan medali di beberapa cabang olahraga (cabor).

Berdasarkan situs resmi PB PON XX PAPUA 2021pada Kamis (14/10) pukul 21.06, kontingen Jabar berhasil memenangkan 133 emas,105 perak, 115 perunggu dengan total raihan medali 353.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang juga Chief de Mission Kontingen PON Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, mengapreasi perjuangan para atlet untuk tampil maksimal meski dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Ini adalah hasil dari keteguhan, kedisplinan dan kerja keras para atlet. Mereka sudah dipersiapkan dan diandalkan. Mereka adalah penyemangat bagi warga Jabar,” kata Setiawan, Kamis (14/10).

Setiawan pun mendorong para atlet Jabar di PON XX untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk ajang olahraga di tingkat internasional.

Di sisi lain, ada catatan sejarah yang terukir. Jawa Barat meraih juara umum PON dua kali berturut-turut. Pada 2016, Jabar pun keluar sebagai juara umum. Selain itu, kontingen PON Jabar berhasil menjadi juara umum di sembilan cabor.

Capaian itu melebihi target yang ditetapkan, yakni juara umum di dua cabor (Dayung dan Tae Kwon Do). Tim Polo Air Putra Jabar meraih medali emas untuk kali pertama dalam 50 tahun terakhir.

Gelar juara umum semakin paripurna karena sejumlah atlet Jabar berhasil memecahkan rekor PON maupun Asia. Lima pelari Jabar, misalnya, berhasil memecahkan tiga rekor sekaligus.

Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.

Tyas Murtingsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Sedangkan dalam PON XX Papua 2021, Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik.

Tyas juga turut memecahkan rekor PON nomor 4×100 estafet putri milik DKI Jakarta dengan waktu 45.93 detik di PON XVII Kalimantan Timur 2008. Bersama Raden Roselin Fika, Erna Nuryanti, dan Ulfa Silpiana, Tyas mencatatkan waktu 45,67 detik.

Rekor tidak hanya dicatatkan atlet Jabar dari cabor atletik, tetapi juga atlet cabor angkat berat Susi Susanti yang turun di kelas 52 kg, melampaui rekor Asia dan Rakornas untuk jenis angkatan deadlif yang sebelumnya dipegang oleh Chou Yu Ji dari Cina TPE. Total angkatan Susi untuk jenis angkatan deadlif mencapai 197,5 kg.

Tim Jabar menyatakan puas atas prestasi yang diraih dan menyebut medali emas ini merupakan buah dari latihan keras selama dua tahun terakhir.

“Perjuangannya sangat lika-liku sekali. Dua tahun tidak ada kejuaraan, sekali bertanding langsung event PON. Ini sungguh luar biasa. Kami persiapan dua tahun,” ujar Ramdhan.

Ramdhan mengaku tidak menyangka timnya bisa menorehkan hasil gemilang di PON XX Papua, mengingat awalnya mereka tidak mampu menembus limit PON yang ditetapkan.

“Awalnya kita tidak masuk limit PON, tapi kita masuk dari ranking. Tapi, kita di situ berpikir meskipun kita tidak masuk limit PON, tetapi kita harus tetap berjuang untuk menunjukkan bahwa kita itu bisa,” ujarnya.

Sementara itu, pelari tim Jabar Umar Wira mengatakan kunci utama keberhasilan timnya adalah rasa saling percaya dan kekompakan yang sudah terjalin lama.

“Kami persembahkan medali emas ini untuk Tuhan, orang tua, pelatih, keluarga, dan seluruh masyarakat yang telah mendukung perjuangan kami,” pungkasnya. (azm/pbpon)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *