Maret 2024 Kota Sukabumi Alami Inflasi 0,63 Persen

Erni Agus Riyani
Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani

SUKABUMI – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, menyebutkan selama Maret 2024 nilai inflasi secara month to month (m-to-m) mencapai 0,63 persen. Adapun, tingkat inflasi year to date (y-to-d) 1,47 persen, dan inflasi year to year (y-on-y) mencapai 3,13 persen.

Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani menjelaskan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi inflasi m-to-m disebabkan adanya kenaikan kelompok pengeluaran.

Bacaan Lainnya

“Diantaranya, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok kesehatan sebesar 3,06 persen, kelompok transportasi.

Kemudian, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan sebesar 1,39 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,34 persen,” jelas Erni kepada wartawan, Senin (22/4).

Selain itu, menurut BPS komoditas yang memberikan andil inflasi m-to-m diantaranya, telur ayam ras, beras, tomat, daging sapi, bawang merah, cabai rawit, bawang putih, dan sigaret kretek mesin.

“Adapun, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, rata-rata pada Maret 2024, beberapa komoditas alami kenaikan harga,” ujarnya.

Beberapa komuditas tersebut, diantaranya cabai rawi hijau dari Rp30 ribu menjadi Rp40 ribu per kg, cabai keriting hijau dari Rp25 ribu menjadi Rp30 ribu per kg, disusul oleh cabai merah besar TW yang naiknya sekitar Rp10 ribu per kg, atau dari Rp80 ribu menjadi Rp90 ribu per kg, dan bawang putih juga alami kenaikan dari Rp35 ribu menjadi Rp38 ribu per kg.

Begitu juga dengan, bawang putih dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kg, daging ayam broiler dari Rp40 ribu menjadi Rp43 ribu per kg, tomat besar semula Rp24 ribu menjadi Rp26 ribu per kg, dan buncis dari Rp8000 menjadi Rp10 ribu per kg. “Sebagian komoditas tersebut pada bulan Maret 2024 kemarin, rata-rata harganya naik,” paparnya.

Penanganan terhadap inflasi terus dilakukan, termasuk menunaikan rapat di daerah dan pusat. Tetapi, tetap saja harus waspada jangan sampai inflasi tidak dapat terkendali.

Pasalnya, apabila tidak terkendali maka akan sulit, karena menyangkut permasalahan yang mendasar (pangan, barang dan jasa).

Begitu juga, pihaknya bersama dinas dan lembaga lainya akan terus melakukan analisa terhadap sumber atau potensi tekanan, serta melakukan inventarisasi data dan informasi perkembangan harga barang dan jasa secara umum.

“Makanya, kami terus melakukan koordinasi dengan BPS sebagai instansi lintas sektor penyedia data update untuk rilis resmi berita perekonomian.

Termasuk bersinergi dengan Polri, Kejaksaan, TNI dan Badan Pangan untuk mengantisipasi jika ada penyimpangan atau menimbun barang,” tutupnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *