Usia TPA Cikundul Kota Sukabumi Bertambah 3 Tahun

Kepala DLH Kota Sukabumi, Asep Irawan
Kepala DLH Kota Sukabumi, Asep Irawan

SUKABUMI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, menyebutkan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul diprediksi hanya dapat menampung sampah hingga tidak tahun kedepan.

Kepala DLH Kota Sukabumi, Asep Irawan menjelaskan, saat ini terdapat tambahan satu hektare lahan yang baru dibangun. Namun, melihat banyaknya sampah yang masuk TPA setiap harinya kapasi lahan disinyalir hanya cukup untuk tiga tahun.

Bacaan Lainnya

“Ya, setiap harinya sekitar 180 ton sampah masuk TPA. Dengan luas lahan yang tinggal satu hektare paling cukup tiga sampai empat tahun,” kata Asep kepada Radar Sukabumi, Kamis (2/5).

Asep menerangkan, dalam upaya mengatasi masalah ini, DLH Kota Sukabumi berencana untuk segera mencari solusi alternatif, salah satunya adalah dengan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat. “Alhamdulillah saat ini pemilihan di hulu barus sekitar 26 persen, sisanya dibuang ke TPA,” ujarnya.

Selain mensosialisasikan pemilihan sampah mulai dari rumah, DLH juga akan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk mencari lokasi baru sebagai TPA yang dapat menampung sampah Kota Sukabumi dalam jangka panjang.

“Kami sudah mengajukan untuk pengelolaan sampah menjadi bahan bakar yang nantinya akan bekerjasama dengan SCG. Namun, ini masih dalam pengajuan,” imbuhnya.

Asep mengimbau, masyarakat Kota Sukabumi untuk turut serta dalam menjaga kebersihan dan lingkungan, dengan cara memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. “Dengan demikian, dapat membantu mengurangi beban TPA Cikundul dan menjaga keberlangsungan lingkungan,” paparnya.

Pihaknya, juga meminta masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan turut serta dalam program kebersihan yang telah diselenggarakan. “Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kota Sukabumi dapat tetap terjaga kebersihannya dan menjadi lingkungan yang sehat dan nyaman untuk ditinggali,” pungkasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *