Puluhan Warga Kabandungan Sukabumi Diduga Keracunan Usai Menyantap Hidangan Pernikahan

Keracunan Makanan Sukabumi
Salah seorang warga saat mendapatkan tindakan medis karana diduga mengalami keracunan makanan

SUKABUMI – Kasus keracunan makanan kembali terjadi di Sukabumi. Kali ini, puluhan warga di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, diduga mengalami keracunan massal usai menyantap makanan pada kegiatan resepsi pernikahan di wilayah Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Camat Kabandungan Ece Misbah mengatakan, pasca kegiatan hajatan pernikahan yang dilangsungkan pada Minggu (28/04) itu, sedikitnya 84 warga yang mengalami keracunan. “Berdasarkan laporan yang kami terima sampai sekira pukul 02.30 WIB dini hari tadi, ada 84 warga yang diduga mengalami keracunan dan sudah ditangani oleh Puskesmas,” kata Ece kepada Radar Sukabumi pada Senin (29/04).

Bacaan Lainnya

Dari puluhan warga yang mengalami keracunan tersebut, kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik, setelah mendapatkan tindakan medis secara intensif dari petugas kesehatan. Namun demikian, dari 84 warga yang mengalami keracunan massa itu, terdapat dua warga yang kini masih ditangani oleh petugas medis. Sehingga, mereka harus menjalani tindakan medis.

“Kedua orang yang belum bisa pulang itu, karena ia sedang hamil. Satu orang sedang hamil delapan bukan dan satu orang lagi tengah mengandung tiga bulan,” bebernya.

Ketika disinggung mengenai kronologis dugaan keracunan tersebut, Ece menjawab. Bahwa peristiwa ini bermula saat rombongan pengantin laki-laki yang berasal dari wilayah Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan menuju tempat pengantin wanita yang ada di wilayah Desa Tugubandung, Kecamatan Kabandungan.

“Pada Minggu (28/04) sekira pukul 09.00 WIB itu, panitia sudah mempersilakan rombongan pengantin dan tamu undangan untuk menikmati hidangan. Katanya, dalam hidanga itu mereka memakan sate ayam, sop ayam, ayam bumbu kuning, dan karedok,” tukasnya.

Tidak lama setelah itu, warga yang menyantap hidangan pada kegiatan hajatanan nikahan tersebut, mulai mengalami gejala dugaan keracunan pada Minggu (28/04) sekira pukul 18.00 WIB. “Minggu sore saat warga mengalami gejala keracunan itu, prosesi hajatan masih berlangsung,” timpalnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *