Puluhan Siswa SD dan MI di Sukabumi Keracunan Jajanan Makanan

DIPERIKSA : Petugas Polsek Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, saat memeriksa pedagang makanan ringan yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SD dan MI di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, pada Senin (26/02).(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)
DIPERIKSA : Petugas Polsek Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, saat memeriksa pedagang makanan ringan yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SD dan MI di Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, pada Senin (26/02).(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI — Puluhan Siswa tingkat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cisarua Girang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan usai menyantap jajanan sekolah pada Senin (26/02) pagi.

Sekretaris Desa Sukajaya, Cece Purnama kepada Radar Sukabumi mengatakan, puluhan siswa SDN Nanger ini, diduga kuat telah mengalami keracunan.

Bacaan Lainnya

Sebab, sebelum melaksanakan upacara bendera, mereka terlebih dahulu membeli jajanan dari pedagang jajanan anak-anak yang biasa mengkal di sekolah-sekolah, tepatnya sekira pukul 06.30 WIB.

“Makanannya, kaya jamur dan rasanya pedas dan manis. Tapi, saat dikunyah kaya yupi,” kata Cece kepada Radar Sukabumi pada Senin (26/02).

Usai menyantap jajanan makanan ringan, sambung Cece, puluhan siswa pada umumnya telah mengalami mules, mual, muntah-muntah dan pusing.

“Gejala itu, mulai dirasakan siswa saat melaksanakan upcara bendera. Nah, guru dari sekolah tersebut cepat tanggap dengan laporan ke desa,” ujarnya.

Setelah itu, puluhan siswa yang mengalami gejalan dugaan keracunan jajanan makanan ringan itu, langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Karawang oleh guru sekolah dan Kepala Desa Sukajaya, untuk mendapatkan penanganan medis.

“Setelah ditangani di Puskesmas Karawang dan mendapatkan pertolongan medis, para siswa tersebut berangsur pulih dan normal kembali,” bebernya.

“Kejadian ini, tidak sampai ada korban jiwa. Sementara, untuk pedagangnya langsung diminta keterangan oleh Kepolisian Sektor Sukabumi,” timpalnya.

Sementara itu, Kapolsek Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, AKP Ujang Taan kepada Radar Sukabumi mengatakan, pihak kepolisian telah mendapatkan laporan dari warga, bahwa ada puluhan siswa yang mengalami keracunan yang diduga usai menyantap jajajan makanan ringan, sekira pukul 09.00 WIB.

“Setelah itu, kami langsung mendatangi TKP dan setelah itu, anak-anak yang mengalami dugaan keracunan langsung dibawa ke Puskesmas untuk diobati,” jelasnya.

Berdasarkan pemeriksaan dilapangan, kata Ujang, terdapat 28 siswa yang diduga mengalami keracunan massal itu. Dari 28 siswa ini, paling banyak korbannya merupakan siswa dari SDN Nangewer. Yakni, 25 siswa. Sementara, tiga siswa lainnya diketahui merupakan siswa dari MI Cisarua Girang.

“Alhamdulillah untuk korban sampai saat ini setelah tadi dibawa ke Puskesmas sudah dipulangkan lagi ke rumahnya masing-masing,” bebernya.

“Gejalanya mual pusing,terus ada yang muntah sebagian gitu aja. Jadi, tidak ada yang pingsan,” ujarnya.

Saat pihak kepolisian melakukan komunikasi dengan siswa yang diduga mengalami keracunan massal itu, mereka mengaku sebelum masuk sekolah atau melakukan upacara bendera, para siswa ini telah membeli jajanan dari pedagang yang sering keliling ke setiap sekolah-sekolah.

“Tadi untuk pedagangnya udah kami mintai keterangan, bahwa memang dari pagi tadi menjual makanan kepada anak-anak tersebut,” timpalnya.

Mayortias para siswa ini, mengalami gejala dugaan keracunan itu, setelah 1 jam menyantap makanan ringan, dengan merek DAYA rib dengan BPOM RI MP 27310043345 yang di produksi oleh PT Daya Prima Rasa Bandung 40287 Indonesia.

“Tadi, sudah kita chek, ternyata makanan itu terdaftar juga di BPOM,” timpalnya.

Masih ditempat yang sama, seorang pedagang jajanan makanan dan mainan di sekolah tersebut, Nurahman (33) asal warga Kampung Selaerih, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi mengatakan, ia mengaku sudah biasa berjualan di SDN Nangewer.

“Jujur kami juga terkejut saat mendapatkan kabar ada siswa yang mengalami keracunan usai menyantap jajanan itu,” jelasnya.

Para siswa tersebut, kata Nurahman, telah membeli jajanan sekira pukul 06.30 WIB, tepatnya saat hendak masuk sekolah.

“Jadi, saya juga kurang tahu bagaimana kronologisnya, soalnya saya udah keluar dari sekolah itu, mau pindah untuk jualan lagi ke sekolah lain. Nah, ada sekira pukul 08.00 WIB, katanya anak-anak keracunan. Katanya, gejalanya mulai dirasakan siswa saat upacara,” paparnya.

Pihaknya mengaku, jajanan makanan yang dibeli siswa tersebut, ia dapatkan dengan cara membeli di salah satu toko yang ada di wilayah Stasiun Kota Sukabumi.

“Pokoknya satu balnya isi 50. Saya ngambil 3 pas malam. Nah, total semuanya yang terjual paling sekitaran 70 bijian lah,” timpalnya.

“Jajanan makanan itu, memang sekarang lagi viral dan saya jual 1 pcs seharga Rp2 ribu. Sedangkan, untuk 2 pcs seharga Rp3 ribu,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *