Pj Gubernur Jabar Keluarkan Surat Edaran Study Tour, Imbas Insiden Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Keluarkan Surat Edaran
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, saat menyapaikan keterangan kepada awak media. (foto: Humas Pemprov Jabar)

BANDUNG – Terkait kecelakaan bus Trans Putera Fajar yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Depok, terjadi di kawasan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) pada Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.45 WIB.

Akhirnya, penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin memberikan imbauan kepada para kepala daerah (Bupati/Wali Kota) untuk memperketat izin pelaksanaan study tour di satuan pendidikan di wilayah masing-masing.

Bacaan Lainnya

Melansir laman Pemprov Jabar, imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 64/PK.01/Kesra, tentang pelaksanaan tur sekolah atau study tour. SE yang diteken Pj Gubernur Jabar tersebut tertanggal 12 Mei 2024, sebagai antisipasi terulangnya kecelakaan bus.

Dalam SE itu pula, Pj Gubernur Jabar mengimbau agar para Bupati dan Wali Kota, memperhatikan tiga hal dalam pelaksanaan study tour, yaitu:

1. Kegiatan study tour diimbau untuk dilaksanakan di dalam kota di wilayah Jabar melalui kunjungan ke pusat pengembangan ilmu
pengetahuan, kebudayaan, dan destinasi wisata edukatif lokal, yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di Jabar.

Kecuali bagi satuan pendidikan yang sudah merencanakan/melakukan kontrak kerja sama study tour yang dilaksanakan di luar Provinsi Jabar dan tidak dapat dibatalkan.

2. Kegiatan study tour harus memperhatikan asas kemanfaatan serta keamanan bagi seluruh
peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan dan memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilewati

Serta harus ada koordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten/Kota terkait kelayakan teknis kendaraan yang digunakan.

3. Pihak satuan pendidkan dan yayasan penyelenggara study tour melakukan koordinasi dengan memberikan surat pemberitahuan kepada dinas pendidikan sesuai kewenangannya

Diberitakan sebelumnya, akibat kecelakaan maut tersebut menyebabkan 11 orang meninggal, dan puluhan luka-luka. Jumlah korban meninggal terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga Subang.

“Kami sampaikan duka yang sedalam-dalamnya. Kami memastikan seluruh biaya perawatan rumah sakit ditanggung pemertintah dan layanan rumah sakit dilaksanakan dengan baik,” ungkap Bey, Minggu (12/5/2024) dini hari.

Informasi terakhir seluruh korban meninggal sudah dibawa ke Kota Depok untuk diserahkan ke keluarga masing-masing. Sementara 12 korban luka berat masih dalam perawatan di RSUD Subang.

Pada kesempatan itu, Bey juga mengingatkan, terutama di musim liburan sekolah saat ini agar pihak sekolah yang akan melakukan wisata maupun study tour untuk memastikan kelaikan kondisi bus, pungkasnya. (Ron/Hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *