Pasca Gelombang Tinggi, Nelayan Pelabuhanratu Sukabumi Mulai Melaut

KEMBALI MELAUT : Suasana para nelayan di Palabuhanratu yang tengah siap siap melaut. (FOTO : NANDI/ RADARSUKABUMI)
KEMBALI MELAUT : Suasana para nelayan di Palabuhanratu yang tengah siap siap melaut. (FOTO : NANDI/ RADARSUKABUMI)

SUKABUMI – DPC HNSI Kabupaten Sukabumi klaim pasca gelombang tinggi pasang air laut menerjang pesisir pantai beberapa waktu lalu, kini mulai stabil dan para nelayan mulai turun melaut.

Melalui sekretaris DPC HNSI Kabupaten Sukabumi Sep Radi Priadika mengatakan kondisi pasca gelombang tinggi saat ini berdasarkan informasi yang diadapatnya dilapangan sebanyak 34 rukun nelayan terkena dampak, yang lebih parah para nelayan wilayah Ujung Genteng dan Mina Jaya, beserta Tegal buleud.

Bacaan Lainnya

Dimana dari data nelayan yang didapatnya, diwilayah perairan Ujung Genteng sebanyak 118 perahu rusak, di Minajaya 40 unit perahu, di Palabuhanratu terdapat 6 perahu hancur, sisanya di wilayah Cisolok beberapa perahu mengalami rusak ringan.

“Kami cek lapangan memang beberapa nelayan ada yang sudah melaut tetapi ada beberapa nelayan yang terhenti melaut, dikarenakan perahunya yang rusak parah, jadi memang itu kendalanya,” ungkap Sep Radi. Jumat, (29/3).

Saat ini, kata Sep Radi jika merujuk pada cuaca dilapangan dan pemantauan ditengah laut kondisnya sudah mulai stabil, sehingga para nelayan sudah kembali melakukan aktivitasmya melaut, meski tidak semua karena terkendala perahu yang rusak.

“Yang saya tadi bilang bahwa ada beberapa nelayan yang terkendala dengan fasilitas, perahu dan alat-alat tangkap rusak, dan itu menjadi konsen kita DPC HNSI, sejauh ini belum ada bantuan signifikan yang didapatkan,” jelasnya.

“Jadi yang memang rusaknya parah mereka tidak melaut alias menganggur, di bulan suci Ramadan ini kita lihat memang kebutuhan semakin banyak dan memang nelayan nelayan mengeluhkan kepada kita terkait dengan harapan ada bantuan-bantuan dari pemerintah terkait dengan itu,” imbuhnya.

Menyikapi hal tersebut, kata Sep Radi pihaknya jajaran DPC HNSI Kabipaten Sukabumi telah menganalisa dan mengkaji terkait dengan dampak gelombang tinggi pasang air laut tersebut dengan melakukan pendataan terhadap kerusakan-kerusakan parah.

“Kami pun mencoba berkoordinasi dengan stakeholder terkait langkah apa saja yang tentunya akan ke depannya dilakukan sehingga para nelayan di Kabupaten Sukabumi ini bisa kembali lagi menangkap ikan seperti itu,” paparnya.

“Menurut laporan yang saya lihat kemarin ada beberapa laporan dari nelayan ujung genteng ada dari dinas sosial memberikan bantuan sembako. Alhamdulillah, tetapi yang lain tentunya belum ada informasi terkait dengan itu,” ucapnya. (ndi/d).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *