Melihat Potensi Kerajinan Batik di Desa Pasirhalang,  Sebulan Rp100 Juta

Batik Desa Pasirhalang
Salah seorang pembatik Desa Pasirhalang sedang asyik melukis motif batik pada kain, Senin (20/09).

RADARSUKABUMI.com – Pemerintah Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, terus berupaya maksimal untuk membuat terobosan baru dalam meningkatkan kesejahtraan masyarakatnya di tengah pandemi Covid-19. Diantaranya, dengan memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM) dengan membuat Kerajinan Batik Tulis, Batik Lukis dan Batik Jumputan.

Laporan: DENDI KUSUMA DIKOSWARA, Sukabumi

Bacaan Lainnya

KERAJINAN membuat batik tulis yang digagas pemerintah Desa Pasirhalang menyita perhatian serius dari semua kalangan. Bahkan, saat ini terdapat belasan warga Kabupaten Sukabumi telah belajar membuat batik ke Desa Pasirhalang melalui pelatihan berbasis kompetensi peningkatan tenaga kerja dan produktivitas oleh Balai Pelatihan Kerja (BLK) dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi.

Kepala Desa Pasirhalang, Yusup Poernama kepada Radar Sukabumi mengatakan, kerajinan batik yang merupakan hasil karya tangan warga Desa Pasirhalang itu, telah berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga sekitar. Bahkan, omset perbulan dari hasil kerjianan bati tersebut, telah mencapai ratusan juta rupiah.

“Kerajinan batik ini, mulai kami geluti sekitar awal 2020 silam. Meskipun baru seumur jagung dan sarana serta prasarananya belum memadai, tetapi tidak menyurutkan kami untuk berinovasi.

Alhamdulillah, untuk penghasilan minimal dalam satu bulannya mulai dari Rp100 juta,” kata Yusup kepada Radar Sukabumi pada Senin (20/09).

Menurut Yusup, meski kerajinan batik tulis dan batik lukis ini baru beberapa tahun digelutinya. Namun, peminatnya sangat banyak. Selain dari kalangan pejabat, tidak sedikit juga warga Sukabumi yang memesan untuk membuat batik tulis dengan berbagai macam motif.

“Bahkan, saat ini pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi juga telah memesan banyak baju batik ini. Alhamdulillah, kalau untuk pasarnya tidak terlalu kesulitan. Hanya saja, kami memerlukan bantuan dari pemerintah berupa sarana dan prasaranya saja,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, batik yang dibuat oleh warga Desa Pasirhalang menjadi ikon Kabupaten Sukabumi. Namun, dari semua jenis batik yang tengah dikembangkan oleh para pengrajin batik jumputan adalah pada batik cap. Hal ini, sudah dilaksanakan walaupun masih dalam posisi keterbatasan memproduksi batik tulis.

Untuk itu, pemerintah Desa Pasirhalang bekerjasama dengan pengrajin batik yang ada di Jawa Tengah. “Jadi manakala, ada masyarakat yang memerlukan desain atau model yang terbaru, nah itu bisa dilakukan oleh pengrajin di sini,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *