Kisah Pilu Warga Ciracap Sukabumi Tinggal di Rumah Reyot, Dapat Perhatian Kementrian Sosial

Kemiskinan Sukabumi

CIRACAP – Menanggapi kondisi pilu yang di alami Ato (51) warga kampung Mekarjaya Desa Cikangkung, kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, kepala dusun setempat angkat bicara.

Menurut Lia kepala dusun Cibanteng, mengatakan Ato memang sebelumnya merupakan arga asli desa Cikangkung, namun sempat berpindah rumah karena menikah dengan warga desa Tegalbuleud dan berkependukan disana, setelah beberapa tahun ke belakang Ia kembali lagi Cikangkung sehingga untuk data administrasi pindahnya baru di urus setelah 2 tahun.

Bacaan Lainnya

“Perkiraan akhir Desember 2020 baru dipindahkan ke desa Cikangkung kembali, untuk pak Ato sendiri sebagai KPM BLT DD tahun 2024, kebetulan kemarin akhir bulan Maret sudah menerima bantuan sebesar 300ribu perbulan menerima tiga bulan sebesar 900 ribu,” ujarnya belum lama ini. Minggu, (21/4).

Ditegaskan Lia, pak Ato sendiri baru satu kali menerima bantuan bantuan tersenut,, karena memang datanya baru ada di desa Cikangkung sejak 2020 lalu.

“Untuk bantuan pak Ato baru BLT DD dana Desa, sementara PKH atau KPM BPNT pak Ato belum terfaftar, pak ato juga belum memiliki asuransi keseahatan yang di asuransikan desa atau pemerintah,” jelasnya

Dalam perjalanannya kondidi Ato bukan tidak diperhatikan pemerintahan desa, kata Lia lagi, bahkan sudah berupaya mengajukan dari berbagai pihak dan intansi beberapa kali yakni di tahun 2022, 2023 sudah ajukan agar mendapat bantuan rehabilitasi rumahnya namun sampai saat ini belum terealisasi.

“Apalah daya kita hanya bisa mengajukan, sampai saat belum terealisasi, alhamdulillah berkat viralnya kondisi pak ato Alhamdulilla sekarang mau direnacanakan mau dibedah,” ucapnya.

Sementara itu, kondisi keluarga Ato yang rumahnya reyot dan nyaris ambruk ini mendapat perhatian dari kementrian sosial Republik Indonesia, melalui sentra Phalamarta belum lama ini berkunjung melihat kondisi leluarg warga kampung Mekarjaya desa Cikangkung tersebut.

Hal itu, kata Cep Yoga Firmansyah perwakilan kemensos dari Sentra Phalamarta kedatangannya berkunjung ke rumah Ato untuk memastikan kebenaran dari informasi yang menyebar dari pemeberitaan selama ini.

“Jadi kami dari kementrian sosial, dari sentra phalamarta mendapat amanat untuk mengunjungi pak Ato karena adanya berita yang beredar terkait dengan kehidupan pak Ato yang memang rumahnya sudah reyot dan berupa gubuk yang akan runtuh,” ungkapnya.

“Jadi kami langsung mengasesment sebenarnya bagaimana kebenaran informasi yang beredar, jadi kami akan merencanakan tindakan selanjutnya dengan memperdalam proses kasusnya seperti apa,” sambungnya.

Setelah dilakukan assesment, kata Cep Yoga, kedepan sudah merencanakan intervensi tidak hanya memperhatikan kondisi rumahnya namun juga kondisi salah satu anaknya yang mengalami gangguan kesehatan mental.

“Nanti akan ada direktorat anak juga akan kesini, jadi semua lini kehidupan pak Ato ini akan coba lihat, bagaimana kami kementrian sosial akan ikut membantunya, jadi nantinya akan ada intervensi dengan anaknya, dengan pak Ato terkait usahanya seperti apa,” bebernya.

“Untuk anak pak Ato disinyalir adanya perilaku yang katakanlah tidak seperti biasa layaknya anak, memang disinyalir ada sesuatu hal yang berbeda sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap anak pak Ato,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *