Camat Cibadak Pun Turun Tangan

Di tempat terpisah, Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah menjelaskan, pihaknya merawat pasien suspect difteri atas nama Ade asal Cibadak. Dari tes di RSUD Sekarwangi, memang Ade ini terindikasi terserang virus difteri. ”Untuk memastikan positif tidaknya, pasien harus dilakukan cek. Berdasarkan keterangan dokter yang merawat pasien masih suspect,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, PLT Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman memaparkan, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan adanya temuan penyakit diftari. “Selama ini yang saya ketahui, hasil kultur tidak ada yang positif,” akunya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, apabila pasien tersebut positif difteri, maka dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Dinas Kesehatan. Lantaran, difheri merupakan kategori penyakit berbahaya endemik menular sehingga harus segera ditangani. “Pemeriksaan kultur sedimen penyakit difteri hanya bisa di periksa di Bandung. Sedangkan perawatan penderita harus diruang isolasi,” jelasnya.

Dalam penangananya sambung Andi, jika sudah positif difteri, Dinkes akan membuat rekomendasi kepada bupati untuk mengeluarkan tanggap darurat. “Kami akan melakukan pengecekan terlebih dulu apakah benar terindikasi difteri. Karena Dinkes juga sudah melayangkan surat kepada semua layanan PKM, klinik swasta dan RS untuk memberikan penjelasan tentang penyakit difteri,” pungkasnya.

 

(bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *