Dinkes Sebut Bakteri Zat Sianida Penyebab Keracunan di Sukabumi

DIEDUKASI : Petugas Puskesmas Karawang, saat mengedukasi siswa dan guru di SDN Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi.
DIEDUKASI : Petugas Puskesmas Karawang, saat mengedukasi siswa dan guru di SDN Nangewer, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi.

SUKABUMI – Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, menduga kasus keracunan jajanan sekolah yang menyebabkan puluhan siswa SDN Nangewer dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Cisarua Girang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi karena kandungan bakteri zat sianida.

Kabid Upaya dan Pembiayaan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Cucu Sumintardi, SKM. MKM kepada Radar Sukabumi mengatakan, seluruh sample makanan jajanan sekolah yang terindikasi menjadi penyebab keracunan puluhan siswa tersebut, sudah dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat dan BPOM. Namun, demikian sampai saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, belum menerima hasil dari uji lab tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kemarin juga sempat dikonfirmasi dan mereka menyampaikan belum ada. Iya, nanti saya coba konfirmasi ulang, karena memang belum ada tim kami dari surveilance yang menangani itu,” kata Cucu kepada Radar Sukabumi pada Kamis (21/03).

Kuat dugaan keracunan makanan tersebut, karena terdapat kandungan zat bekteri sianida. Sebab, jajanan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan siswa SD dan MI di wilayah Kecamatan Sukabumi ini, terdapat kesamaan dengan peristiwa kercunanan siswa di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB). Yakni, para siswa mulai mengalami gejala keracunan usai menyantap jajanan atau makanan kemasan merek DAYA.

“Iya, ada info saya lihat kemarin di Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah ada hasilnya, dan kemudian barang jajanan makananya sama merek DAYA,” ujarnya.

“Jadi memang kejadian hampir bareng tuh antara kami di Sukabumi dengan di KBB. Tapi dalam pengiriman sampel lebih duluan KBB. Makanya, keluar hasil lab-nya cepat KBB. Nah, Provinsi dan BPOM, kemarin memang yang keluar di KBB itu sianida. Makanya, ada kemungkinan atau dugaan sample makanan di Sukabumi juga ada kesamaan,” paparnya.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, telah memeriksa sample makanan tersebut di Labkesda Kabupaten Sukabumi. Bahkan, Polres Sukabumi kota saat itu sempat menanyakan hasil uji lab-nya.

“Ternyata maksudnya, kalau pemeriksaan kimia sama mikrobiologi nih, ternyata di kimianya negatif tidak ada apa-apa. Kemudian ke mikrobiologi dalam batas normal gitu ya, banyak yang negatif dan masih normal,” bebernya.

Setelah itu, ia langsung mendatangi Labkesda Kabupaten Sukabumi dan hasilnya, jika ingin hasil yang maksimal ketepatannya dalam memilih sample. Maka, disarankan sample makanan tersebut dikirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat dan BPOM. “Iya, karena di Labkesda Sukabumi itu, tidak punya alat untuk pemeriksa sianida,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *