Baldatun : Kejayaan Umat Islam Berbanding Lurus dengan Alquran

WAKAF ALQURAN : Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin saat mewakafkan Alquran di Masjid Jami Nurul Huda Desa Cihanyawar Kecamatan Nagrak Jumat (17/06/2022).(foto : ist)

SUKABUMI — Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin menyebutkan bahwa kejayaan umat islam akan berbading lurus dengan seberapa mengenal umatnya dengan Alquran. Menurutnya, Alquran satu-satunya kitab suci yang bersipat tuntunan dan petunjuk yang bersifat universal, memuat prinsip-prinsip dasar dan pondasi umum sebagai landasan hidup.

“Al-Qur’an telah menjadi tonggak inspirasi perubahan dan kemajuan besar bagi umat manusia. Bacalah (iqra’), yang diperintahkan pada wahyu pertama, menjadi bukti bagaimana Al-Qur’an mendorong manusia untuk belajar, mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan peradaban mereka. Maka jelas kemajuan dan kejayaan Umat Islam tentunya akan berbanding lurus dengan seberapa jauh mengenal Alquran, “jelas Ade Dasep usai melaksanakan Jumat keliling di Masjid Jami Nurul Huda Desa Cihanyawar Kecamatan Nagrak Jumat (17/06/2022).

Bacaan Lainnya

Penyataan tersebut disampaikan Ade Dasep usai menyantuni 53 anak yatim yang belum aqil baligh di masjid jami ke 76 desa ke 57 dalam program rutinitas jumat wakaf alquran terjemahan dan jumat keliling. Hingga kini tercatat, Baldatun Center sendiri sudah mewakafkan Alquran sebanyak 3.705 Alquran. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk mendorong masyarakat untuk terbuka bahwa perkembangan pemikiran dan peradaban umat Islam, tidak terlepas dari peran penting Al-Qur’an.

Sejarah mencatat, kejayaan umat Islam berbanding lurus dengan tingkat interaksi mereka dengan al-Qur’an, jika interaksi umat Islam dengan al-Qur’an tinggi maka kejayaan, kesuksesan dan kebahagiaan didunia dan akhirat sudah pasti menjadi milik mereka.

Sebaliknya, jika mereka jauh dari al-Qur’an maka kesedihan, kekhawatiran dan kesengsaraan sudah pasti akan menimpa mereka didunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW pernah mengingatkan bahwa membaca al-Qur’an adalah cara paling mudah untuk meraih cinta Allah SWT. Sabda beliau, “Siapa saja yang mengharapkan cinta Allah dan Rasul-Nya hendaklah membaca al-Qur’an.” (HR Ibnu Adi, Abu Nu’aim dan al-Baihaqi).

“Oleh karena itu, menjadi wajar bila kitab suci ini disebut sebagai sumber peradaban. Tentunya, dalam tataran praktis, teks Al-Qur’an tidak dapat membangun peradaban secara sendirian. Perlu adanya dialektika manusia dengan realitas di satu pihak dan dengan teks Al-Qur’an di pihak lain, “terangnya.

“Usaha mendialogkan Al-Qur’an sebagai teks yang terbatas dengan problem sosial kemasyarakatan yang tak terbatas telah melahirkan beragam penafsiran dan pemahaman Al-Qur’an yang terus berkembang. Usaha ini merupakan wujud upaya manusia dalam menciptakan budaya dan peradabannya, “terangnya.

Menurutnya, kajian seputar teks Al-Qur’an, tidak hanya melahirkan beraneka corak kitab tafsir, namun telah mengilhami lahirnya berbagai disiplin ilmu keislaman. Kodifikasi Al-Qur’an pada masa Khalifah Utsman bin ‘Affan yang dibarengi dengan penyatuan bacaan dan tulisan menjadi satu teks standar telah mengilhami lahirnya tradisi penyalinan Mushaf Al-Qur’an dari masa ke masa.

Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep
MENYANTUNI : Pendiri sekaligus penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin saat menyantuni anak yatim

“Apa yang dibangun selama ini, dari mulai 2014 sampai saat ini adalah untuk mempersiapkan dan mencetak serta mendorong masyarakat untuk terus semangat untuk menciptakan generasi Qurani. Kenapa saya tidak pernah bosan mewakafkan Alquran, tujuannya tidak lain untuk menciptakan masyarakat yang cinta Alquran hingga terbentuk generasi yang Qurani, pasalnya hanya generasi itulah yang bisa menyelamatkan masa depan ditengah dunia yang semakin rumit ini, “jelasnya.

Untuk saat ini, bahkan ini sudah hampir selesaikan janji politiknya dengan mendatangi 57 Desa satu Kelurahan dan 76 Masjid yang ada di enam Kecamatan dari target 58 Desa satu Kelurahan di 77 Masjid hampir selesai, dan menyisakan satu masjid lagi. Apa yang dijanjikan pada saat kembali mencalonkan diri sebagai Anggota DPRD priode 2019-2024 hampir sudah selesai seperti janji di Priode pertama 2014-2019. Priode 2014-2019 dengan budaya bacanya dengan wakaf Alquran tanpa terjemahan, sementara priode 2019-2024 wakaf Alquran dengan terjemahan. Tercatat hingga saat ini sudah 3.705 Alquran yang diwakafkan.

Pos terkait