Kepala SMPN 1 Megamendung Diberhentikan, Gegara Gelar Study Tour

BOGOR – Kepala SMPN 1 Megamendung, Yusuf diberhentikan sebagai sanksi atas tindakkannya yang tetap memberangkatkan para muridnya mengikuti outing class atau study tour ke Purwakarta, Senin (16/3/2020) lalu.

Ia mengaku nekad memberangkatkan para muridnya untuk tetap mengikuti study tour ke Purwarka lantaran kegiatan tersebut sudah tidak bisa ditunda lagi. Pasalnya, kata dia, kegiatan ini sebelumnya sudah sempat ditunda dua kali. Terpaksa, dirinya tak ingin kegiatan itu ditunda kembali.

Bacaan Lainnya

Selain itu, pada April nanti, anak didik akan memasuki masa ujian nasional dan ujian sekolah. Makanya, pihaknya tidak ingin mengganggu konsentrasi anak didik untuk melaksanakan ujian dengan adanya kegiatan outing class. Sehingga, ia pun ingin kegiatan itu menjadi kegiatan refreshing anak-anak sebelum ujian.

Lagipula, Yusuf mengatakan, sanksi pemberhentian itu juga memang bertepatan dengan masa purna tugasnya per 1 Mei mendatang. Alasan ini juga yang membuat dirinya nekad melakukan study tour tersebut.

“Saya hanya tidak ingin program kerja saya di tahun ini dibebankan kepada pengganti saya nanti,” ujarnya.

Meskipun begitu, dirinya mengakui keputusannya tersebut merupakan suatu hal yang salah dan dirinya siap menerima konsekuensinya. Dirinya juga mengaku telah mendapatkan teguran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor. “Ya, jadi pemberhentian saya sebagai sanksi terakhir,” tukasnya.

Namun, Yusuf juga mengaku bahwa pihaknya masih diperbolehkan untuk menuntaskan berbagai program di SMPN 1 Megamendung sampai anak-anak didiknya selesai mengikuti ujian. “Saya masih (di sekolah, red) karena nanggung, anak-anak juga sudah mau ujian, itu sudah komando saja,” tegasnya.

Sebelumnya, SMPN 1 Megamendung nekad memberangkatkan para murid outing class ke Purwarkarta pada Senin, (16/3) lalu. Diperjalanan, rombongan dihubungi Disdik Kabupaten Bogor untuk segera membatalkan kegiatan tersebut dan kembali memulangkan anak didik ke rumah masing-masing.

Akhirnya, kepala sekolah memutuskan untuk membatalkan kegiatan tersebut dan mengarahkan rombongan anak didik untuk kembali ke rumah masing-masing. (cr2/c)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *