Tol Tersambung, Kendaraan Pemudik Naik 40 Persen

AMAN LANCAR: Dua kendaraan melintas di ruas jalur tol Malang menuju Pandaan KM 65 yang terletak di kawasan Desa Sumbersuko, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu (12/5).

SURABAYA – Kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran 2019 terus dimantapkan.

Kemarin (12/5) Menhub Budi Karya Sumadi menggelar rapat koordinasi angkutan Lebaran bidang lalu lintas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Materi yang dibahas seputar layanan mudik di Jatim.

Banyak pemudik diperkirakan menggunakan tol trans-Jawa.

Karena itu, Menhub memberikan perhatian pada perjalanan via tol.

“Yang paling utama diperhatikan adalah kecepatan dan rambu-rambu lalu lintas.

Kami berharap pengemudi tidak memacu kendaraan di tol lebih dari 100 km per jam,” terang dia setelah rakor.

Armada bus juga diingatkan untuk melakukan ramp check.

Dengan begitu, kondisi bus yang kurang layak bisa diantisipasi.

“Saya sangat menganjurkan apabila ada program mudik gratis melalui CSR perusahaan-perusahaan yang ada di Jatim.

Itu lebih aman,” papar Budi.

Pihaknya memberikan perhatian pada arus mudik tujuan Madura.

Karena itu, Kemenhub memberikan bantuan tiga kapal untuk memperlancar transportasi masyarakat.

Termasuk yang menuju Pulau Sapudi dan Sapeken.

“Di Sumenep dua tahun lalu ada masalah. Makanya, kami akan menambah jumlah kapal.

Dan akhirnya kami memberikan tiga kapal kepada pemda untuk dipakai,” katanya.

Pemprov Jatim juga diharapkan membantu menambah armada untuk layanan mudik.

“Kami berharap, bantuan tiga kapal untuk arus mudik dan balik Lebaran bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” tuturnya.

Sementara itu, Kabag Ops Korlantas Polri Kombespol Benyamin mengatakan, Jatim harus siap menerima arus mudik dari arah Jakarta atau masyarakat yang mencoba tol trans-Jawa.

Di Jakarta, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar perjalanan mudik.

“Karena sudah tercairkan di Jawa Tengah dan Jawa Barat, Jawa Timur juga terkena imbas untuk arus lalu lintas itu,” jelas dia.

Tahun lalu ada sekitar 1,2 juta kendaraan yang bergerak ke berbagai wilayah di Jawa.

Tahun ini jumlahnya diprediksi bertambah sekitar 40 persen atau 300 ribu kendaraan. Beberapa titik kepadatan lalu lintas yang diwaspadai adalah tol Cikampek di Jakarta, Kalikangkung di Jateng, dan gerbang tol Warugunung di Jatim.

“Untuk keluarnya, diwaspadai exit tol Bandar Kedungmulyo, juga exit tol Karanglo, Malang,” katanya.

Pihaknya memprediksi arus kendaraan mulai mengalir pada 30 Mei.

“Tanggal 29 Mei sudah ada orang pulang, tapi belum banyak.

Tanggal 30 Mei sampai H-2 masih tinggi.

Puncaknya kami prediksi 31 Mei, 1 Juni, dan 2 Juni,” katanya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menambahkan, tahun ini ada 7,12 juta warga Jatim yang akan mudik.

Dari jumlah tersebut, sekitar 3,4 juta orang bakal menggunakan jalur darat.

Karena itu, dia bersyukur karena tol telah tersambung.

Termasuk tol Pandaan-Malang yang menurut rencana diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini.

Untuk mendukung akses darat, papar dia, disiapkan tambahan dua titik transmisi utama untuk penyedia bahan bakar minyak (BBM).

Yakni, Tuban dan Surabaya.

Juga ada enam subtitik transmisi yang akan menyiapkan BBM.

Disiapkan pula 174 gardu mobile PLN untuk membantu ketersediaan listrik.

“Semua hal kami antisipasi,” katanya.

Selain itu, ada 26 titik rest area yang bisa dioptimalkan pemudik selama perjalanan.

“PMI juga merencanakan 134 titik layanan untuk kesehatan pemudik,” terang dia.

(car/puj/c11/fal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *