Di Sukabumi, Budaya Menulis Masih Minim

SUKABUMI — Kurangnya wadah pengembangan karya menulis ilmiah menjadi salah satu faktor minimnya budaya menulis di kalangan pelajar dan mahasiswa terlebiih, jarang diselenggarakan lomba karya tulis ilmiah.

Bahkan, bila digelar lomba menulis ilmiah seperti di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pun jumlah pesertanya cukup minim. Hal ini terlihat pada ajang MTQ tingkat Kota Sukabumi ke-38 yang digelar, kemarin (19/12).

“Animo pelajar dan mahasiswa unuk menulis ilmiah masih rendah,” ujar Ketua Dewan Juri Lomba Musabaqah Makalah Alquran (MMQ) di ajang MTQ Sukabumi, Ahmad Dzaki di sela-sela kegiatan lomba MMQ MTQ tingkat Sukabumi di SDN Gentra Masekdas, Kecamatan Warudoyong.

Menurut Dzaki, setiap tahunnya memang jumlah peserta menulis ilmiah di ajang MTQ masih rendah. Contohnya, kata dia pada 2017 ini dari kuota peserta sebanyak 14 orang ternyata jumlah pelajar dan mahasiswa yang mengikuti lomba hanya sebanyak tujuh orang.

Panitia, kata Dzaki, sebenarnya telah mewajibkan semua kecamatan untuk mengirimkan perwakilan. Dalam pelaksanaanya ada beberapa kecamatan yang tidak mengirimkan pelajar maupun mahasiswa untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah dengan tema Islam.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *