Dicekoki Pil Eximer, Remaja 16 Tahun Digilir 8 orang Hingga Meninggal

Remaja 16 Tahun Diperkosa Hingga Tewas, 6 Pelaku Sudah Diamankan

RADARSUKABUMI.com – Remaja perempuan 16 tahun berinisial OR yang meninggal usai dicekoki pil eximer lalu diperkosa ternyata bukan sekali disetubuhi ramai-ramai.

Ternyata dia dua kali mengalami kejadian nahas ini. Dimana pada peristiwa pertama ada delapan orang yang menyetubuhi korban.

Bacaan Lainnya

Sedangkan untuk kejadian kedua ada tujuh orang yang melakukannya secara bergiliran.

Dengan demikian, total sebenarnya ada delapan pelaku. Sebelumnya polisi menyebut pelaku hanya tujuh karena belum tahu fakta pemerkosaan ini nyatanya terjadi dua kali.

“Penambahan tersangka hasil pengembangan (pelaku jadi delapan),” kata Kapolsek Pagedangan, AKP Efri saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/6).

Sejauh ini polisi baru menangkap enam pelaku. Sebelumnya, cuma empat pelaku yang tertangkap. Enam yang sudah ditangkap adalah Fikri, Sudirman, Denis, Anjayeni, Diki dan S. Sedangkan dua orang lain yang buron yaitu Dori dan Rian.

“Penambahan tersangka hasil pengembangan (pelaku jadi delapan),” kata Kapolsek Pagedangan, AKP Efri saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/6).

Sejauh ini polisi baru menangkap enam pelaku. Sebelumnya, cuma empat pelaku yang tertangkap. Enam yang sudah ditangkap adalah Fikri, Sudirman, Denis, Anjayeni, Diki dan S. Sedangkan dua orang lain yang buron yaitu Dori dan Rian.

“Jadi ada delapan tersangka, inisial S alias K. Total yang sudah kita amankan enam orang. Kemudian dua tersangka masih pencarian,” kata dia.

Sebelumnya, nasib naas menimpa seorang remaja perempuan berusia 16 tahun di Kecamatan Pagedangan, Tangerang pertengahan Mei 2020.

Ia dicekoki pil eximer saat berkunjung ke rumah pacarnya, yang jadi salah satu tersangka. Setelah tak sadarkan diri, ia diperkosa oleh tujuh orang.

Kepolisian berhasil menangkap empat pria sebagai tersangka, yakni berinisial FF, S, DE, dan A. Tiga orang lain, yaitu R, DO, dan DI, masih buron.

Beberapa hari setelah kejadian itu, korban sakit pada 26 Mei 2020. Dia kemudian dibawa keluarganya ke rumah sakit.

Pada 9 Juni, korban dibawa pulang keluarganya, hingga akhirnya pada 11 Juni mengembuskan nafas terakhir.

(dhe/pojoksatu)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *