Ekspedisi Gerakan Anak Negeri, Susuri 5.000 Kilometer Jawa-Bali, Sapa “Bunga di Desa” Banyuwangi

ekspedisi Gerakan Anak Negeri
Tim ekspedisi Gerakan Anak Negeri bersama Bupati Banyuwangi

Karena itu, dia paling getol melaksanakan vaksinasi untuk warga. Hal itu sebagai jaminan bagi wisatawan bahwa daerahnya, aman. Tak heran, pencapaian vaksinasi Banyuwangi tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Mirip dengan Kota Bogor yang tertingi capaian vaksinasinya, di Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, Ipuk merasa percaya diri dengan pemulihan ekonomi wilayahnya. Banyak inovasi yang dilakukan untuk mendongkrak perekonomian warga. Salah satunya dengan inovasi Smart Kampung yang digalakkan ke semua desa Kabupaten Banyuwangi.

Setiap desa bisa menikmati kecanggihan teknologi karena disambungkan dengan kabel-kabel internet fiber optic.

“Ada juga program andalan kita, “Bunga di Desa”. Artinya Bupati ngantor di desa. Jadi, kita luangkan waktu sekali dalam seminggu untuk melayani masyarakat secara langsung ke desa. Dalam sehari, bisa 40 permasalahan terselesaikan,” cetus istri dari mantan bupati dua periode Azwar Anas ini.

Selain wisata, tumpuan ekonomi Banyuwangi juga, ada pada sektor perikanan dan pertanian. Capaian dan berbagai inovasi di Kabupaten Banyuwangi mendapat apresiasi dari Inisiator dan Penanggung Jawab Gerakan Anak Negeri, Hazairin Sitepu.

Ia kagum dengan potensi yang dimiliki Bumi Blambangan. Di kesempatan itu, Hazairin pun menyampaikan misi dari ekspedisi Jawa-Bali. “Kami ingin menunjukkan bahwa kita tidak perlu menjadikan Covid-19 sebagai musuh,”imbuhnya.

Perbincangan antara Tim Gerakan Anak Negeri dan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani pun dipungkasi dengan sajian rujak soto, makanan khas Banyuwangi. Setelah itu, perjalanan kembali dilanjutkan menuju Bali.

Reporter: Imam
Sumber : Radar Bogor

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *