Duh! Perum Gracias Cikundul Sukabumi Sudah Empat Kali Curanmor, Begini Catatan Warga

Maling Motor Sukabumi
Aparat dari Polsek Lembursitu saat olah TKP kejadian curanmor di Blok B-21 Perum Gracias, Cikundul, Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu (3/9/2023). FOTO: FAWZY AHMAD/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI – Ketua Paguyuban Warga Gracias, Jamaludin merespons tentang kasus pencurian sepeda motor atau curanmor di rumah warga Blok B-21 atas nama Eman. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (3/9/2023) dini hari.

Menurut dia, ini adalah kasus keempat yang terjadi di Perum Gracias Cikundul yang berlokasi di RT 05/03, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

“Sejak berdirinya perum ini, sekitar empat tahun lah, berarti sudah ada empat kejadian curanmor,” kata Jamaludin kepada Radar Sukabumi, Minggu (3/9/2023).

Kasus pertama terjadi pada warga di blok A-15, kedua di blok D-5, ketiga di C-3 dan terbaru atau keempat di blok B-21. Bagi dia, hal ini menjadi peringatan serius bagi warga perum agar meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

“Tapi selain kesadaran warga, hal yang sebenarnya sangat vital adalah fasilitas keamanan di perum,” ujar Jamal.

Fasilitas keamanan yang dimaksud, lanjut Jamal, seperti pos sekuriti yang saat ini belum selesai pengerjaannya. Kemudian, tidak adanya pagar sehingga akses belum menerapkan one gate system. Pencahayaan dari lampu penerang jalan umum (PJU) yang masih sangat minim sehingga dianggap menjadi peluang untuk melakukan tindak pidana kejahatan seperti pencurian.

“Menurut kami, ini pekerjaan rumah bagi developer perumahan yang saat ini masih melakukan tahapan pembangunan. Maka ini harus menjadi perhatian serius bagi pihak perumahan,” tutur Jamal.

Hal lain yang disarankan, adalah penyediaan kamera CCTV untuk meningkatkan sistem keamanan perum. Sebab kejadian curanmor kerap kali terjadi.

“Jadi kalau ada kamera CCTV, kalaupun ada kejadian, kita bisa mengeceknya. Dan orang pun pasti akan pikir-pikir kalau mau buat jahat karena ada CCTV,” sebutnya.

Kemudian, perlunya dibuat pagar benteng karena Perum Gracias berbatasan dengan wilayah pemukiman warga seperti Kampung Joglo dan Kampung Cikundul Girang. Terutama di blok F dan H yang baru dibangun yang dekat dengan kebun warga.

“Kami sering dapat laporan, banyak warga di luar perum yang gampang masuk. Karena aksesnya masih terbuka. Ya ini sebenarnya tidak nyaman bagi warga,” pungkasnya. (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *