PKSM Tanam Hanjeli di Waluran Sukabumi Demi Jaga Ketahanan Pangan

Ketua PKSM Kabupaten Sukabumi, H Maman Suparman bersama jajarannya saat meninjau lokasi tanaman hanjeli di lahan usaha tani terpadu agro forestry Giri Raharja di Kampung Giri Asih, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

 SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya para pentani di masa pandemi Covid-19, Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Sukabumi bekerjasama dengan para petani untuk menanam tanaman hanjeli di lahan usaha tani terpadu agro forestry Giri Raharja di Kampung Giri Asih, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.

Ketua Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Kabupaten Sukabumi, H Maman Suparman kepada Radar Sukabumi mengatakan, penanaman hanjeli di lahan seluas tiga hektare ini, dimaksudkan selain untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di masa pandemi Covid-19, juga sebagai salah satu bentuk upaya PKSM Kabupaten Sukabumi dalam mengaga ketahanan pangan.

Bacaan Lainnya

“Iya, jadi dalam menjaga ketahanan pangan itu bukan hanya pada beras padi saja. Tetapi hanjeli juga bisa di konsumsi dan mejadi salah satu bagian dalam ketahanan pangan. Karena, hanjeli ini bisa dibuat ranginang, bisa untuk dibubur dan dimakan. Jadi untuk konsumsi makanan sehari-hari itu, bukan hanya mengandalkan beras saja, tapi hanjeli juga bisa. Bahkan, dari sisi protein hanjeli ini tidak kalah gijinya dengan padi atau beras bila dikonsumsi,” kata H Maman kepada Radar Sukabumi, Jumat (16/02/2021).

Lebih lanjut ia menjelaskan, semenjak pandemi Covid-19 merebak, telah melumpuhkan beberapa sektor kehidupan, diataranya sektor ekonomi dan pangan. Untuk itu, melalui program ketahanan pangan tanaman hanjeli ini, diharapakan dapat memulihkan sektor ekonomi warga dan ketahanan pangan di wilayah Sukabumi, khususnya di wilayah Kecamatan Waluran.

“Sebab itu, kami mengadakan kerjasama dengan masyarakat, pertama melakukan pembabadan lahannya, penanaman oleh masyarakat dan hasilnya sendiri oleh masyarakat. Sementara, untuk bibit dan lainnya itu kami fasilitasi atau disediakan secara gratis,” ujarnya.

Pihaknya berharap, tanaman hanjeli yang ditanam di lahan seluas tiga hekare ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga Kecamatan Waluran, sekaligus menjadi ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. Sebab itu, ia bersama para petani setempat telah  memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan guna memberi kesejahteraan kepada masyarakat.

“Jadi intinya, penanaman hanjeli tersebut sebagai upaya mendukung program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional. Sementara, untuk masa panennya, dari awal tanam sampai dipanen itu, bisa membutuhkan waktu empat sampai lima bulan. Kegiatan ketahanan pangan melibatkan petani dan partisipasi masyarakat,” sebutnya,

“Kabupaten Sukabumi sangat memungkinkan untuk melakukan pembudidayaan lahan dalam rangka membangun ketahanan pangan. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkontribusi kepada negara dalam menjawab peringatan FAO terkait krisis pangan dunia,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *