Panen Raya Sukabumi Melimpah, Harga Gabah Menurun

SUKABUMI – Memasuki musim panen raya padi, harga gabah kering di sejumlah daerah Kabupaten Sukabumi, mengalami penurunan. Penurunan harga gabah tersebut, diduga disebabkan oleh suplai yang melimpah dan menurunnya kualitas gabah.

Seorang petani di Kampung Tanjankanlengka, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, M Solihin (55) mengatakan, semenjak memasuki musim panen raya, hampir semua harga gabah yang dijual oleh petani kepada para tengkulak, harganya mengalami penurunan.

Bacaan Lainnya

“Sejak panen raya, harga gabah memang menurun. Sebelumnya, harga gabah kering itu dijual Rp4 ribu per kilogramnya. Nah, sekarang menurun menjadi Rp3.700 per kilogramnya,” jelas M Solihin kepada Radar Sukabumi, Jumat (24/4).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kuantitas produksi panen raya padi pada tahun ini, hasilnya cukup baik. Begitu pun dari faktor kualitas, menurutnya tidak menurun jika dibandingkan dengan panen raya pada tahun sebelumnya.

Namun, permasalahannya adalah harga yang diterima petani lebih rendah dibandingkan biaya pokok produksi. “Harga tahun ini kami sayangkan jatuh. Iya, penurunannya harmpir Rp300 per kilogramnya,” paparnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengatakan, pihaknya mengaku telah mengetahui rendahnya harga gabah di tingkat petani.

Menurutnya anjloknya harga ini, salah satunya disebabkan panen raya serentak yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya.

“Iya, suplai gabah yang melimpah disebabkan oleh masa panen raya yang membuat harga turun.

Selain itu, harga gabah turun karena musim yang tidak terlalu bagus, berpengaruh pada kualitas gabah. Itu berimplikasi pada harga gabah,” katanya.

Untuk mengantisipasi anjloknya harga gabah kering itu, saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi tengah melakukan penyisiran ke lokasi pesawahan warga yang tengah melakukan panen raya.

Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah untuk menekan agar harga gabah kering tersebut tetap stabil.

“Kita sudah melakukan komunikasi selain dengan petani, juga para distributor gabah. Memang, hampir setiap tahunnya harga gabah itu selalu mengalami penuruanan, bila memasuki musim panenan raya. Meski demikian, kami akan terus memantau agar harga gabah ini, tetap normal,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *