Distan Kabupaten Sukabumi Dorong Tingkatkan Produksi dan Kesejahteraan Petani, Lakukan Upaya Ini Bareng Poktan Kalapanunggal

Dinas Pertanian Sukabumi
Kadistan Kabupaten Sukabumi saat hadiri acara sosialisasi dan launching laboratorium mini

CISOLOK – Sebagai upaya membantu meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, pemerintah daerah melalui dinas pertanian Kabupaten Sukabumi intens lakukan kolaborasi pemberdayaan dengan kelompok tani.

Baru baru ini, kolaborasi pemberdayaan petani yang dilaksanakan Distan dengan semua pihak yakni kerjasama BPP Kalapanunggal dan Poktan Bina Mandiri di Desa Pulosari, Kecamatan Kalapanunggal dengan PT PLN Indonesia Power PLTP GunungSalak Kamojang POMU.

Bacaan Lainnya

“Kali ini kerjasama dilakukan melalui pembangunan sentra produksi Bioslurry, bantuan ternak sapi serta bantuan laboratorium mini uji tanah, uji pupuk organik,” ungkap Hastuty Harahap kepala dinas pertanian kabupaten Sukabumi. Selasa, (22/1).

Dijelaskan, Hastuty adapun untuk sosialisasi dan launching laboratorium mini sudah dilaksanakan sejak Senin, (22/1) bersama kelompok tani Bina Mandiri, selain dihadirinya sebagai kepala dinas, juga didampingi subkor lenyuluhan dan koordinator penyuluh, serta dihadiri perwakilan dari PT. Indonesia Power beserta jajaran.

“Tentunya hadir juga dari BPP Kalapanunggal, kepala desa Pulosari serta para ketua Poktan se- Desa Pulosari,” jelasnya.

Lanjut Hastuty, bantuan tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi petani dan penyuluh saat ini, mengingat ketersediaan pupuk subsidi untuk pertanian belum mampu mengakomodir kebutuhan petani.

“Bioslurry atau limbah biogass hadir sebagai pupuk organik alternatif, merupakan hasil sampingan dari proses fermentasi kotoran hewan dan air secara anaerob di dalam bak instalasi biogas,” terangnya.

“Jadi limbah biogas ini berbentuk seperti lumpur dan terdiri dari bahan padatan dan cairan, bahan dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman,” imbuhnya.

Masih kata Hastuty, sementara untuk bantuan berupa laboratorium mini diberikan kepada BPP Kalapanunggal sebagai penunjang uji tanah, baik sawah maupun lahan kering petani, agar dosis pemberian pupuk dapat disesuaikan dengan kondisi ketersediaan hara tanah.

“Kedepan harapannya pemupukan sesuai dosis ini, akan menghemat pengggunaan pupuk bagi para petani,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *