Distan Kabupaten Sukabumi Pasarkan Hasil Pertanian, Dalam Gelar Pangan Murah Habis dalam Sekejap

Kepala dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap
Kepala dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Harahap saat ikut membantu melayani pembeli dalam dalam gerakan pangan murah.

PALABUHANRATU – Antusiasme masyarakat dalam gerakan pangan murah yang diselenggarakan pemerintah daerah memperingati hari pangan sedunia ke 43 di Alun-Alun Palabuhanratu saat stand Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi dibuka.

Pantauan di lapangan, masyarakat yang rata rata didominasi kaum ibu ibu ini langsung menyerbu stand Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang dalam hal ini memasarkan hasil pertanian lokal kepada masyarakat dengan harga terjangkau seperti sayuran, cabai, bawang, tomat dan lainnya.

Bacaan Lainnya

Tampak terlihat, saking membludaknya para pengunjung kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Hararap juga turun langsung ikut membantu para personelnya yang kewalahan melayani para pembeli yang datang ke standnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sri Hastuty Hararap mengatakan keikut sertaanya dinas pertanian dalam gerakan pangan murah tersebut untuk membantu mengantisipasi inflasi harga pangan yang dalam beberapa pekan ini mengalami kenaikan harga dampak dari elnino.

“Nah makanya dinas pertanian hari ini menghadirkan khususnya yang tanaman hortikultura, jadi kita hadirkan yang pemicu inflasi itu seperti cabai, ada cabai rawit sama bawang, plus beberapa sayuran,” ungkapnya kepada Radarsukabumi. Senin, (16/10).

Dijelaskan Sri Hastuty Harahap, adapun produk hortikultura yang disediakan dalam stand gerakan pangan murah tersebut didatangkan dari petani di sekitar wilayah IV kecamatan Palabuhanratu dan sekitarnya, Kecamatabln Simpanan serta dari kecamatan Purabaya.

“Kita datangkan juga petani milenial di sini untuk menghadirkan produk mereka berupa tadi sayur-sayuran termasuk yang pemicu inflasi tadi, sisanya beragam sebetulnya banyak sekali sayuran dan alhamdulillah dalam sekejap habis,” jelasnya.

Mengingat kegiatan tersebut, merupakan gerakan pangan murah, Sri Hastuty Harahap menjual semua produk dengan harga murah sehingga menurutnya tidan heran maayarakat antusias membeli karena harga jauh lebih murah dibanding dengan dipasaran.

“Ini gerakan pangan murah, jadi melihat ini murah tentu masayarakat akan mengejar ke sini, karena memang bandingan harganya jauh dengan yang di pasar,” terangnya.

“Ya karena memang tujuannya kan supaya masyarakat bisa daya belinya naik, kita siapkan bahan pangan yang mereka bisa beli dengan harga murah, tentu dari tadi pagi sebetulnya kita tahan, kalau kita tidak tahan habis display-nya sejak pagi,” imbuhnya.

Dengan banyaknya masyarakat yang berburu kebutuhan dalam gerakan pangan murah tersebut, Sri Hastuty menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan lahan yang ada diperakarangan ataupun lahan lahan yang masih terdapat air meski tidak banyak untuk tetap menanam sayur sayuran yang relatif tahan air.

“Sayur memang lokasinya itu tidak sama dengan di sawah, beberapa komoditas mereka tanam itu relatif tahan air, tidak membutuhkannya cukup banyak, yang biasanya bermasalah itu seperti sawah sebetulnya,” ucapnya.

“Jadi lokasi yang masih ada air kita sarankan untuk terus menanam sayuran, tetapi kalau memang betul-betul kering kita tidak sarankan untuk menanam karena pasti resikonya akan gagal panen,” imbuhnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *