Serangan Babi Hutan Rusak Lahan Pertanian di Langensari

Petani di kawasan perkebunan ex HGU PTPN, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, saat memanen wortel setelah diserang babi hutan, kamis (14/5).

SUKABUMI – Petani palawija di kawasan perkebunan ex HGU PTPN, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, mengeluhkan serangan babi hutan yang merusak tanaman palawija. Akibatnya, tanaman petani seperti wortel, cabai, mentimun dan lainnya, rusak diserang hewan tersebut.

Ketua Forum Komunikasi Kelompok Tani (FKKT) Sukabumi Utara, Dedi Suryadi mengatakan, saat ini petani tengah dibuat resah dengan babi hutan yang menyerang sekitar 10 hektare lahan pertanian di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Sudah ada sekitar dua tahun terakhir, babi hutan ini menyerang tanaman palawija,” jelas Dedi kepada Radar Sukabumi, kamis (14/5).

Menurut Dedi, babi hutan itu telah merusak lahan pertanian karena habitat alaminya dirusak oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Babi hutan turun gunung mencari sumber makanan ke ladang dan pemukiman penduduk.

“Babi hutan yang merusak lahan pertanian warga ini, lebih dari dua ekor. Hewan itu, berasal dari Gunung Gede Pangrango. Iya, sasarannya adalah tanaman palawija milik petani setempat,” ujarnya.

Saat ini, sambung Dedi, para petani di wilayah kawasan perkebunan ex HGU PTPN, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, tengah melakukan panen raya. Seperti wortel dan cabai rawit merah.

“Biasanya kan babi hutan itu menyerang lahan warga yang ada didalam hutan. Namun karena lahan diatas gunung tidak tersedia makanan, babi pun memilih turun gunung dan menyerang lahan pertanian warga,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar tanaman palawija tidak diserang babi hutan tersebut, ia bersama petani lainnya telah melakukan siskamling dengan cara bergiliran.

“Kalau tidak dilakukan patroli seperti ini, tanaman palawija pasti banyak yang dirusak,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *