Distan Kabupaten Sukabumi Genjot Percepatan Olah Tanah dan Tanam Padi

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat

SUKABUMI — Guna memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi Covid-19, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, berupaya menggenjot percepatan olah tanah dan tanam padi sehingga para petani dapat memanfaatkan musim hujan ini untuk bercocok tanam.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Sudrajat mengatakan, melihat situasi saat ini cocok untuk para petani bercocok tanam karena curah hujan masih tinggi.

Bacaan Lainnya

Hal ini, sebagai momentum untuk percepatan olah tanah tanam padi, sehingga cukup bagus untuk melakukan penanaman komoditas pangan, terutama padi.

“Karena gerakan percepatan olah tanah tanam padi ini harus dibarengi pengairan yang bagus sehingga hasilnya bisa maksimal. Sebaliknya, apa bila pengairannya tidak normal tentunya tidak akan berjalan sesuai harapan,” kata Sudrajat kepada Radasr Sukabumi, kamis (14/5).

Lebih lanjut Sudrajat, pada bulan ini sebagian petani di wilayah IV Palabuhanratu tengah melakukan panen padi sawah. Sebelumnya panen juga sudah dilakukan di daerah Pajampangan.

“Alhamdulillah produksi panen lanjutan saat ini hasilnya cukup memuaskan di atas 10 ton per hektare, untuk itu pengairan irigasi harus bagus kalau ingin produksi padi lebih memuaskan,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya saat ini terus berupaya maksimal memperbaiki saluran irigasi di area persawahan, sehingga penanaman padi lancar.

“Petani juga harus bersama-sama menjaga irigasi-irigasi itu, sehingga dapat menunjang pertanian disetiap daerah,” paparnya.

Di sisi lain, sambung Sudrajat, stok beras masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tujuh bulan ke depan. Itu pun dengan catatan beras tidak dijual petani ke luar daerah.

“Kalau pangan lainnya seperti sayuran juga relatif aman di masa pandemi Corona ini,” imbuhnya.

Sudrajat kembali meminta, para petani agar segera mengolah tanahnya dan kembali menanami lahan tersebut baik dengan padi maupun pala wija.

“Kami minta petani agar segera mengolah tanah dan kembali bercocok tanam. Jadi jangan membiarkan tanah tersebut kosong,” pungkasnya. (bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *