Bupati Sukabumi Marwan Hamami Minta Layanan Kesehatan Bisa Lebih Transparan

Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Ft ANDI/ RADARSUKABUMI

PALABUHANRATU – Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta seluruh intansi layanan kesehatan baik puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) dan layanan rumah sakit transparan dalam kebijakan.

Hal itu diungkapkan Marwan sesaat menghadiri halal bihalal yang diadakan dinas kesehatan Kabupaten Sukabumi, di grand inna samudra beach hotel Palabuhanratu. Kamis, (25/4) kemarin.

Bacaan Lainnya

Menurut Marwan pelayanan terbaik harus diberikan intansi kesehatan tersebut, karena mereka telah mendapatkan berbagai sertifikat akreditasi, sehingga peningkatan pelayanan harus lebih ditingkatkan.

“Secara standar layanan itu telah di akreditasi, tapi bagi saya, bukan hanya sekedar akreditasi, hanya ngumpul sertifikat tapi tidak ada perubahan dalam membentuk pelayanan lebih baik, ya percuma,” ujar Marwan.

Ditegaskan Marwan, kalau layanan kesehatan hanya sekedar terakreditasi hal itu percuma jika tidak diimbangi dengan pelayanan yang baik dan lebih meningkat, sehingga Ia mengingatkan seharusnya bagaiamana out put yang telah dilakukan menjadi out come yang bisa di pertanggung jawabkan.

“Itu tantangannya banyak, mereka harus bisa transfaran mulai dari kebijakan sesama rumah sakit juga, misalnya dokter ada gak, teknologi itula lah yang harus bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Sehingga kata Marwan lagi, bagi masyarakat yang berada walaupun di wilayah perkampungan yang sulit dan susah akses internet, namun mereka akan bisa memanfaatkan informasi dengan adanya kebijakan tranparansi layanan itu.

“Terutama masih ada bebera desa yang jaringannya kurang memungkinkan, tetapi itu harus dimulai, kecanggihan teknologi harus dimanfaatkan,” paparnya.

Marwan mencontohkan, ketika orang ataupun masyarakat hendak berobat ke puskesmas ataupun ke rumah sakit, dengan memanfaatkan layanan teknologi secara transparan yang diberikan oleh intansi kesehatan tersebut, masyarakat akan dapat mengetahui ada ataupun tidak adanya dokter.

“Jangan sampai orang atau masyarakat sudah jauh jauh datang tidak ada dokter nya, itu layanan yang harus dimungkinkan, karena berdasarkan pengalaman dilapangan kasus kasunya itu tidak jauh, ketika saya datang, kenapa bapak ibu melamun, jawabnya gak ada dokternya padahal dia jauh,” terangnya.

“Makanya kenapa kita ada program dokter masuk kampung, itu kita dorong, padahal di puskesmas keliling itu sudah include, nah itu kita mengingatkan kembali ada program nasional yang harus di jawab dan di implementasikan dari kebijakan,” tandasnya. (Ndi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *