Longsor di Gunungguruh Sukabumi, Satu Rumah Ambruk dan Dua Diantaranya Terancam

Longsor Gunungguruh Sukabumi
Warga saat gotong royong membersihkan material tanah longsor yang mengancam dua rumah warga di Kampung Pasir Ipis, RT 042/RW 008, Desa/Kecamatan Gunungguruh pada Jumat (28/04) pagi.

SUKABUMI – Bencana alam kembali menerjang wilayah Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada Jumat (28/04) pagi.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, berdasarkan laporan dari petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) Gunungguruh, cuaca ekstrim yang melanda wilayah tersebut, telah menyebabkan satu unit rumah warga di wilayah Desa Cikujang, ambruk sekira pukul 05.00 WIB dan tebing setinggi 10 meter longsor hingga mengancam rumah penduduk sekira pukul 05.00 WIB.

Bacaan Lainnya

“Dampak cuaca extreme yang terjadi pada kemarin sore menyakibatkan satu unit rumah panggung di Kampung Gunungguruh, RT 30/RW 15, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi pada Jumat (28/04).

Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka akibat bencana alam itu. Sebab, saat kejadian kondisi rumah tengah dalam keadaan kosong. “Iya, pemilik rumah atas nama Pak Oman (55) saat kejadian rumah ambruk sedang berada di rumah sodaranya,” paparnya.

Berdasarkan laporan dari petugas dilapangan, akibat bencana itu pemilik rumah mengalami kerugian ditaksir mencapai Rp30 juta. Kini, warga setempat tengah melakukan gotong royong untuk membersihkan material bangunan rumah yang ambruk itu. “Untuk sementara waktu, pemilik rumah telah dievakuasi ke rumah saudara terdekatnya,” imbuhnya.

Sementara untuk bencana tanah longsor yang terjadi di Kampung Pasir Ipis, RT 042/RW 008, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, telah mengancam dua rumah warga. “Tebing sepanjang 10 meter dengan tinggi 10 meter ambruk dan material longsorannya mengancam dua rumah warga,” paparnya.

Dua rumah warga yang terancam tergerus material longsor itu, diketahui milik Anda (39) yang diisi 1 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa empat orang dan satu rumah lainnya milik Nurdin (34) yang diisi 1 KK dan 4 jiwa.

“Sewaktu petugas kita terjun kelapangan, mereka juga memanfaatkan momentum tersebut mengedukasi dan mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspasaannya, pada bencana alam di musim hujan ini,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait