Desa Titisan Sukalarang Krisis Air

Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang
Ratusan warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang saat menngantre untuk mendapatkan air bersih bantuan dari BPBD Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI – Warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi kini mengalami krisis air bersih. Hal ini, diduga disebabkan karena banyaknya sumur bor yang dibangun di wilayah desa tersebut.

Kepala Desa Titisan, Bambang kepada Radar Sukabumi mengatakan, krisis air bersih ini awalnya hanya melanda di wilayah Kedusunan Cimanggu saja.

Bacaan Lainnya

Karena wilayah tersebut berdekatan langsung dengan lokasi galian pasir. Namun pada pertengahan tahun 2021 semua kedusunan yang ada wilayah Desa Titisan mengalami krisis air bersih.

“Pada Kamis ( 30/09) saja, saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memberikan bantuan air bersih langsung diserbu sama warga, hingga mereka harus rela mengantri untuk menunggu giliran bantuan air bersih,” kata Bambang kepada Radar Sukabumi pada Minggu (03/10).

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, yang menjadi faktor pemicu kekeringan dan krisis air bersih salah satu pendukungnya.

Karena banyaknya sumur bor yang di bangun oleh pabrik-pabrik maupun tempat kosan besar yang kebutuhan air yang sangat besar. Sehingga mengakibatkan kering dan sulitnya air bersih.

“Kondisi krisis air bersih untuk kedusunan Cimanggu memang udah lama. Tapi kalau untuk semua kedusunan baru dipertengahan 2021 ini. Iya, mulai terasa banget sumur-sumur warga kering total sampai 80 persen,” tandasnya.

Menurut Bambang, dengan adanya pabrik-pabrik besar, galian pasir dan banyaknya pendatang baru serta sumur bor, maka tidak bisa dipungkiri konsekuensinya dalam kebutuhan air bersih akan sangat banyak terpakai.

“Seperti pabrik saja setiap harinya berapa kubik air yang dipergunakannya,” imbuhnya.

Untuk itu, dirinya mengaku kini Pemerintah Desa Titisan tengah melakukan koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi yang merupakan salah satu unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.

Hal ini, sengaja dilakukan untuk mencari solusi agar warganya tidak kembali mengalami krisis air bersih secara berkepanjangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *