Kembangkan Klaster Agribisnis, Petani Muda Subang Sukses Usaha Padi Ketan

Petani Muda Subang Sukses Usaha Padi Ketan

Teguh memaparkan bahwa padi ketan memiliki keunggulan diantaranya: memiliki ciri khas tersendiri, terutama di daerah kecamatan Binong, hampir 90% areal pertanian ditanami padi ketan. Selain itu, produktivitas gabah yang tinggi. Dalam hitungan per hektar dapat menghasilkan padi ketan antara 8-9 ton. Ditambah lagi dengan potensi permintaan pasar yang cukup tinggi. Karena hasil dari padi ketan ini memiliki potensi bisnis baik dari hulu maupun ke hilir.

Pertama bisa dikonsumsi secara langsung maupun olahan berupa rengginang dan opak. Laris manis. Ada nilai tambah yang lebih bagus lagi. Jika bisa mengolah menjadi tepung ketan dan dipasarkan kepada pabrik yang menghasilkan jajanan atau oleh-oleh dalam skala besar.
Jangan ragu untuk menggunakan smart farming dan teknologi. Karena dengan itu, pekerjaan menjadi lebih mudah dan efisien.

Bacaan Lainnya

Mengenai strategi penguatan kapasitas klaster agribisnis padi ketan. Aminudin selaku Project Manager YESS PPIU Jawa Barat menyampaikan pentingnya regenerasi petani melalui program YESS. Diantaranya memastikan kelangsungan aktivitas pertanian dengan melibatkan generasi muda, generasi muda memiliki keterampilan teknologi yang lebih baik, mendukung pembangunan pedesaan dengan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mengurangi laju urbanisasi dan menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat lokal-nasional.

“Kenapa padi ketan menjadi klaster agribisnis dalam program YESS? Karena tren permintaan padi ketan tidak memiliki pola khusus, namun cenderung meningkat. Masing-masing 18,8% per tahun untuk wilayah perkotaan dan 14,4% di wilayah pedesaan”, pungkas Amin. (wsd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *