Delapan Gejala Maag , Berawal dari Stress dan Perut kembung

Ilustrasi sakit perut-instagram-@alodokter_id
Ilustrasi sakit perut-instagram-@alodokter_id

JAKARTAGejala Sakit maag merupakan peradangan dan pembengkakan yang terjadi di lapisan lambung secara tiba-tiba. Akibat sakit maag tentu akan terasa sakit yang luar biasa namun sifatnya sementara.

Kadang kondisi itu juga disebut dengan sakit maag akut ini dikenal dengan istilah gastritis akut. Kondisi ini sangat berbeda dengan maag kronis yang terjadinya secara perlahan-lahan namun rasa sakitnya bertahan lebih lama.

Pada maag akut, lapisan lambung yang rusak membuat asam lambung mengiritasi organ ini. Jika maag akut diabaikan ketika terjadi terus menerus, penderitanya bisa terancam terkena ulkus lambung, pendarahan, dan bahkan kanker lambung.

Penyebab Maag Akut

Dikutip dari laman Eka Hospital, lapisan lambung yang rusak sehingga asam mengiritasi lambung dan akhirnya menjadi maag akut ini disebabkan beberapa hal. Antara lain karena konsumsi obat-obatan kortikosteroid dan obat antiperadangan nonsteroid, infeksi bakteri Helicobacter pylori dan konsumsi minuman beralkohol.

Hanya saja penyebab paling umum maag akut menurut dokter adalah penggunaan obat-obatan kortikosteroid dan antiperadangan nonsteroid. Selain itu, ada beberapa penyebab lainnya yang juga harus diketahui, yakni:

1. Stres

2. Penyakit autoimun

3. Penyalahgunaan kokain

4. Gangguan pencernaan seperti penyakit Crohn

5. Prosedur operasi

6. Tak sengaja menelan senyawa korosif atau racun

7. Gagal ginjal

8. Penggunaan alat bantu pernapasan

9. Infeksi virus.

Selain penyebab seperti disebutkan di atas, usia juga meningkatkan faktor risiko terjadinya maag akut. Lansia misalnya, orang lanjut usia ini memiliki risiko terkena maag akut lebih tinggi karena semakin berumur lapisan lambung akan semakin menipis.

Gejala Maag Akut

Gejala maag akut tidak jarang disalahartikan penderitanya sebagai gejala penyakit lain. Ada yang mengalami gejala ringan namun diabaikan karena terjadi sebentar sehingga dianggap bukan penyakit yang serius.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *