CIRACAP — Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sukabumi, menggelar gerakan tanam padi dan kedelai se-Jawa Barat di Lahan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan Asabaland, Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Jumat (20/12).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengatakan, Kabupaten Sukabumi mengalami krisis lahan pertanian sehingga memerlukan kerjasama dengan perkebunan aktif. “Lahan di perkebunan aktif yang bisa dimanfaatkan untuk padi dan kedelai bakal dimaksimalkan dengan konsep kemitraan saling menguntungkan antara petani dan pengusaha perkebunan,” kata Ajat, Jumat (20/12).
Lanjut Ajat, target produksi beras di pada 2018 lalu mengalami penurunan dengan adanya giat tersebut ditarget tahun ini mulai kembali naik. “Salah satu kendala dengan wilayah lainnya, semakin sempitnya lahan pertanian.
Untuk itu model kemitraan dengan kebun aktif seperti Asabaland ini harus dijalankan di lokasi lainnya,” paparnya.
Menurutnya, 300 hektar lahan di kawasan perkebunan aktif Asabaland rencananya akan ditanami padi dan kedelai oleh kelompok tani campur sari Desa Purwasedar. Saat ini diperlukan kerjasama untuk mengoptimalkan hujan yang mulai turun, sebagai awal gerakan taman sehingga target produksi bisa tercapai.
“Musim hujan baru mulai di Desember, ini pun belum merata. Perkiraan hujan akan merata di Januari,” imbuhnya.
Sebab itu, perlu ada percepatan olah tanah dan tanam lantaran jika kemarau kembali terjadi Mei 2020 mendatang artinya masa tanamnya hanya sekali.
“Kalau dipercepat dalam kurun musim hujan 4-5 bulan bisa menanam dua kali. Tahun ini, Kabupaten Sukabumi akan menamam jagung di lahan seluas 20 ribu hektare, padi gogo sekitar 24 ribu hektare dan padi sawah sebanyak 145 hektare,” pungkasnya. (bam/d)
