Tewas Misterius Jasad Bocah di Kadudampit Dieksuhmasi, Keluarga : Ada Kejanggalan!

DIBONGKAR : Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar, saat melakukan ekshumasi jasad MA (7) di TPU Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (25/03).
DIBONGKAR : Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar, saat melakukan ekshumasi jasad MA (7) di TPU Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (25/03).

Awalnya, Mak Mimin ini mengira bahwa cucunya ini tidak pulang ke rumah, karena MA dibawa sama bapaknya yang kini tengah bekerja di daerah Garut. Menurut Mak Mimin, bahwa orangtua atau ayah dan ibu MA ini, telah cerai sejak MA berusia sekitar 2 tahun. Saat perceraian itu, MA tinggal dan diurus oleh neneknya tersebut. Sementara, ibunya MA bekerja di daerah Depok sebagai asisten rumah tangga.

Bacaan Lainnya

“Iya, awalnya saya mengira bahwa cucu saya itu dibawa oleh bapaknya. Tapi, sampai waktu malam, tepatnya usai melaksanakan salat tarawih cucu saya itu tidak muncul-muncul,” bebernya.

Setelah itu, Mak Mimin bersama puluhan warga. Bahkan, Kepala Desa Cipetir ikut langsung melakukan pencarian hingga sampai ke kebun-kebun warga sekitar hingga sampai waktu sahur dan waktu Subuh. Namun, demikian MA belum kunjung ditemukan.

“Ada sekitar 40 warga disini ikut mencari cucu saya sambil bawa senter. Warga disini mencari sambil berdoa dipimpin oleh ustad disini. Tapi, belum juga ketemu,” bebernya.

Pencarian kembali dilakukan warga, setelah melaksanakan salat Subuh. MA ditemukan pada Minggu (17/03) sekitar pukul 05.30 WIB, tepatnya setelah puluhan warga dan ustadz setempat melantunkan bacaan sholawat.

“Iya, Ahamdulillah cucu saya ketemu sekitar pukul 05.30 WIB dengan kondisi sudah meninggal dunia. Iya, saya bersama warga juga sangat heran. Karena, posisi atau lokasi jasad cucu saya ditemukan itu sudah sering dilewati saat dilakukan pencarian,” bebernya.

“Itu buktinya ditanah itu banyak bekas pijakan kaki, koq semalam tidak ada. Tapi, setelah dilantunkan solawat bersama puluhan warga, paginya baru ada cucu saya di tempat itu,” paparnya.

Menurut Mak Mimin, lokasi penemuan korban sudah dilewati beberapa kali oleh warga pada pencarian malam hari. Namun, saat itu tak terlihat jasad korban. Ia pun mengaku, bahwa pihak keluarga sempat melibatkan orang pintar untuk mencari petunjuk keberadaan MA.

“Iya, kata orang bisa itu, katanya cucu saya ini ada dan masih hidup. Tapi, kondisinya sudah lemas. Katanya, anak ini ada yang ngambil dan yang ngambilnya bukan orang. Nah, untuk lokasinya tidak jauh di perkampungan. Orang bisa itu meminta agar mencari cucu saya itu pada keesokan harinya,” bebernya.

Korban ditemukan dengan jarak sekitar 100 meter dari rumah neneknya, tepatnya dekat area jurang atau terasering kebun milik warga setempat, dalam kondisi meninggal dunia dengan posisi tidur menyamping dan tangan bagian kirinya menopang kepala.

“Tidak ada luka yang ditemukan di tubuh cucu saya itu. Semuanya bersih yah dan tidak ada darah. Karena, yang gendong jasad cucu saya itu, suami saya sendiri atau kakeknya. Nah, tangan kiri yang sebelumnya menopang kepala itu, kan sempat kaku. Tapi, saat dimandiin sama Pak Ustad itu menggunakan sedikit air hangat, tangannya jadi lemas,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *