Tewas Misterius Jasad Bocah di Kadudampit Dieksuhmasi, Keluarga : Ada Kejanggalan!

DIBONGKAR : Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar, saat melakukan ekshumasi jasad MA (7) di TPU Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (25/03).
DIBONGKAR : Tim Dokter Forensik dari Biddokes Polda Jabar, saat melakukan ekshumasi jasad MA (7) di TPU Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (25/03).

Pihaknya mengaku, bahwa pihak Kepolisian sudah memeriksa ayah korban, dua dari orang yang menemukan dan memandikan jenazah, orang yang memakamkan, orang yang pertama kali mendengar adanya korban ditemukan di kebun. “Kita sejauh ini belum memeriksa ibu dari korban ataupun dari keluarganya. Pamannya yang berada satu rumah,” timpalnya.

Bacaan Lainnya

Saat dilakukan ekshumasi, kondisi jasadnya secara umum sudah membusuk. Karena korban sudah terkubur di dalam tanah sekitar 10 hari. Sementara, untuk pemeriksaan luar dan dalam masih dalam ranahnya dokter dan pihaknya mengaku, tidak bisa berspekulasi secara pasti terkait penyebab kematian korban.

“Kita saat ini masih menunggu hasil. Sedangkan hasil ekshumasi in, dapat diketahui diperkirakan 7 hari kedepan. Iya, karena dokternya sendiri masih akan mempelajari selama 7 hari. Nanti hasilnya akan disampaikan oleh dokter secara tertulis,” timpalnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang bocah laki-laki berinisial MA asal warga Kampung Cijarian Kaler, RT 26/RW 08, Desa Cipetir Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, ditemukan tewas di terasering kebun milik warga setempat, setelah dikabarkan hilang saat bermain pada Sabtu (16/03) pagi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, anak yang berusia 7 tahun itu, dikabarkan hilang secara misteri saat ia tengah pergi pamitan kepada neneknya untuk bermain.

“Cucu saya itu, pergi dari rumah dan pamitan kepada saya itu, pada Sabtu (16/03) sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Mimin (70) saat disambangi Radar Sukabumi di rumah kediamannya.

Menurut Mimin, biasanya cucunya tersebut jika pergi berpamitan, ia suka bermain bersama teman-temannya. Namun, saat sore hari cucunya tersebut tidak kunjung pulang ke rumah.

“Biasanya, cucu saya itu suka buka puasa sampai waktu Dzuhur. Nah, itu dia gak pulang ke rumah. Saya cari sampai sore juga tidak ada. Iya, kan biasanya Magrib itu waktu buka puasa sudah ada di rumah. Ini gak ada. Makanya, saya cari-cari takut buka puasanya di rumah temannya,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *