Kabupaten Sukabumi, Kasus TBC Meningkat Tajam

TIM SSR IX LKNU Sukabumi saat membahas perihal keberlanjutan program eliminasi TBC di Kabupaten Sukabumi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, di Aula KPA Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Jalan Raya Yulius Usman, Nomor 4, Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Rabu (30/9).

SUKABUMI — Dalam mengikis jumlah kasus penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Sukabumi, TIM SSR (Sub-sub Recipient) IX Lembaga Kesehatan Nadhatul Ulama (LKNU) Sukabumi, melakukan silaturahmi dengan Dinas Kesehatan untuk membangun sinergisitas antara pemerintah dengan lembaga masyarakat di Aula KPA Kabupaten Sukabumi, Rabu (30/9).

Koordinator Program Eliminasi TBC LKNU, Caesar, mengatakan, TIM SSR IX LKNU Sukabumi merupakan salah satu komunitas yang bergerak di bidang eliminasi TBC. Untuk itu, dalam rangka mencapai tujuan eliminasi TBC 2030.

Bacaan Lainnya

Tim SSR IX LKNU Sukabumi sejak tahun 2018 telah fokus untuk mensukseskan agenda prioritas pemerintah dengan bermodalkan jaringan kader yang tersebar di 48 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sukabumi.

“Sebab itu, selain silaturahmi kita juga membahas perihal keberlanjutan program eliminasi TBC di Kabupaten Sukabumi bersama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi,” kata Caesar kepada Radar Sukabumi, Rabu (30/9).

Pihaknya sengaja melakukan silaturahmi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk membahas keberlanjutan program eliminasi TBC. Lantaran, jumlah kasus penyakit TBC di sepanjang II semester 2020 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Data kasus baru yang ditemukan oleh Kader LKNU Sukabumi, sejak awal Januari 2020 sampai Agustus 2020 sebanyak 318 kasus baru. Sementara, untuk jumlah kasus Januari 2019 sampai Agustus 2019 ada 172 kasus,” bebernya.

Peningkatan jumlah kasus TBC ini, ujar Caesar, telah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantaranya, pasien yang tidak tuntas berobat, faktor ekonomi karena pasien harus bekerja sehingga tidak datang ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut (Fasyankes) dan lingkungan yang kurang bersih seperti ventilasi rumah dan lainnya.

“Iya, yang sangat menentukan adalah perilaku hidup dari masyarakat itu sendiri. Sehingga LKNU berikhtiar untuk senantiasa melakukan sosialisasi ke masyarakat bahwa pentingnya PHBS,” timpalnya.

Menurutnya, seluruh kader terus bergerak secara door to door untuk melakukan komunikasi, identifikasi dan edukasi ke masyarakat, bahwa TBC merupakan salah satu jenis penyakit menular yang tidak bisa dianggap remeh.

Untuk itu, TIM SSR IX LKNU Sukabumi menjamin dengan jaringan yang dimiliki bisa mengambil peranan untuk membantu pemerintah dalam hal eliminasi TBC.

“TBC itu, merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Sebab itu, saya berharap seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi, senantiasa bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat pada skala rumah tangga.

Semoga pasien yang sedang menjalani pengobatan diberikan kekuatan oleh Allah SWT, sehingga bisa sembuh seperti semula,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid mengatakan, pihaknya mengaku sangat mengapresiasi dengan adanya masyarakat yang telah membantu kinerja Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi dalam hal penemuan kasus dan pendampingan pasien TBC.

“Tentu kami menyambut baik kedatangan LKNU Sukabumi ini, untuk bersilaturahmi dengan kami, mendiskusikan berbagai masalah, tantangan dan solusi yang bisa menyempurnakan eliminasi TBC di Kabupaten Sukabumi,” katanya.

Pihaknya menambahkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi mengaku sadar betul soal menangani penyakit menular. Salah satunya penyakit TBC tersebut, harus melibatkan peran aktif seluruh stakeholder. “Dalam hal ini, LKNU Sukabumi yang memiliki jaringan kader yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, kami berharap LKNU bisa membantu menekan angka kasus TBC hingga 100 persen,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *