Penderita Ispa di Sukabumi Naik Tiga Kali Lipat

SUKABUMI — Memasuki perubahan musim panas ke musim hujan yang terjadi di Sukabumi menyebabkan gangguan kesehatan infeksi pernapasan atas (ISPA) Cenderung meningkat.

“Sebelum memasuki pancaroba, penderita ISPA sekitar satu orang dalam empat hari. Kini jumlahnya lebih dari tiga orang setiap harinya,”kata Kabid Pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Andi Rahman dihubungi melalui telepon seluler, Rabu (30/9).

Bacaan Lainnya

Andi menjelaskan, penderita ISPA di Kabupaten Sukabumi rata-rata disertai gejala sesak napas batuk dan pilek. Sedangkan untuk rentan usia penderita dialami usia anak-anak sampai orang dewasa. “Rata-rata gejala yang disertai pasien yakni gangguan pernapasan. Tingkatannya antara ringan dan sedang,”jelasnya.

Peningkatan jumlah penderita ISPA disebabkan beberapa faktor, namun yang paling utama karena iritasi pada hidung ataupun alergi akibat keadaan udara yang kering dan kelembaban suhu rendah.

“Selain karena alergi dan iritasi, ISPA disebabkan karena menurunnya sistem imun ataupun kekebalan tubuh akibat kurangnya asupan gizi,”ungkapnya.

Untuk mencegah tertular ISPA, lanjut Andi, Dinas kesehatan mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kebutuhan gizi untuk tubuh termasuk memenuhi kebutuhan vitamin dan melaksanakan Mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak (3M).

“Pencegahannya sama seperti pencegahan penularan Covid-19 karena ISPA berkesinambungan dengan Covid-19. Namun ISPA berbeda dengan Covid-19,”pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *