Selama Pandemi COVID-19 Destiana yang sekolah di SD WR. Supratman ini tetap belajar secara daring dengan menggunakan handpohe ibunya. Ayah dan kakanya yang baru SMP profesinya sama melaut mencari ikan. “Bapak melaut kalau kakak dulu jualan cilok tapai sekarang kuli perahu (melaut),” bebernya.
Destiana memulai berdagang mulai pukul 09:00 WIB dan pulang sore hari sampai dagangannya itu habis. Namun tidak setiap hari juga habis karena sudah jarang yang berkunjung ke psisir pantai. “Kadang habis kadang gak, tapi biasanya kalau gak laku suka dibagikan ke tukang kerompong. Kalau jualan dari kelas 2 SD,” tandasnya.(*)