Jelang Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 Memanas, PKB, PKS, PDI dan PAN Bersatu

PKB, PKS, PDI dan PAN Kabupaten Sukabumi Bersatu
Pertemuan PKB, PKS dan Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Konstalasi politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Kabupaten Sukabumi semakin memanas. Setiap partai politik terus melakukan lobi lobi dan konsolidasi antar partai terus dilakukan.

Sebelumnya, Partai Golkar, Gerindra, dan PPP telah menyatakan sikap dan resmi berkoalisi hingga mendoronhg salah satu nama untuk menjadi bakal calon (Balon) Bupati Sukabumi yaitu Asep Japar. Padahal sebelumnya, Partai Gerindra bermesraan dengan PKB, bahkan mengklaim 99 persen bakal bersatu pada perhelatan Pilkada 2024.

Bacaan Lainnya

Kali ini, tiga partai besar menjalin kemesraan yaitu PKB, Partai Demokrat, dan PKS. Mereka menggelar pertemuan di Teras Muara, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu. Nampak para pentinggi partai berbincang bincang dengan penuh kebersamaan dan susana yang hangat.

Ketua DPC PKB Kabupaten Sukabumi, Hasim Adnan mengaku kaget karena mendapatkan undangan kehormatan dari Ketua DPC Partai Demokrat Iman Adinugraha. Namun ternyata di lokasi pertemuan telah hadir petinggi dari PKS yang sama sama akan berkomunikasi.

“Kami mendapat undangan kehormatan dari Ketua DPC Demokrat, yang juga anggota DPR RI terpilih yaitu kang Iman Adinugraha untuk melakukan komunikasi. Ternyata beliau juga memberikan suprise, yaitu sudah ada teman teman dari PKS di sini. Ini jebakan yang nikmat, awalnya saya berasumsi hanya dengan teman teman Demokrat, tapi ternyata Alhamdullah teman teman PKS sudah ada disini,” ungkap Hasim kepada wartawan, Senin (29/04).

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat terpilih ini mengaku dari obrolan tiga partai tersebut ada kesepakatan untuk berkoalisi. Bahkan tidak menutup kemungkinan menggandeng dua partai besar lagi.

“Hasil obrolan ringan kita tadi sudah pada kesepakatan, bahwa kami yang di sini ini mungkin nanti ditambah PAN dan PDI Perjuangan akan melakukan koalisi partai rencananya tanggal 4 hari Sabtu di Cemerlang, saya kira itu point hasil pertemuan hari ini,” ucap Hasim.

Hasim menegas perbincangan dengan PKS dan DPC Partai Demokrat belum sampai membahas bakal calon. Bahkan tiketnya saja belum. “Jadi nanti tanggal 4 itu kita punya tiket saja dulu, soal figur baru nanti akan dibicarakan dengan masing masing partai,” jelasnya.

Menurutnya, dari figur figur atau nama nama yang selama ini mungkin sudah melakukan pendekatan ataupun daftar secara resmi ke partai masing masing nanti akan digodok bersama sama partai koalisi yang akan kita deklarasikan di tanggal 4 nanti.

“Intinya koalisi partai dulu terbentuk nanti baru pembahasan figur. Saya kira dari nama nama yang sudah beredar selama ini termasuk yang sudah melakukan daftar di masing masing partai koalisi itu akan kita godok bareng bareng lalu nanti akan kita uji secara saintifik,” imbuhnya.

“Kita akan uji seberaha hebatnya tingkat elektabilitas maupun popularitasnya. Jadi diujinya bareng bereng baru dari situ kita akan mulai mengkerucutkan dari nama nama itu,” sambung Hasim.

Ia belum bisa memastikan bakal bertarung full melawan tiga partai besar lainnya yaitu Golkar, Gerindra dan PPP. Pasalnya saat ini masih menunggu sampai Agustus. “Kita lihat sampai Agustus nanti. (Muncul nama Hasim), kalau itu kan syaratnya saya harus mundur dulu, jadi kita lihat saya mundur atau tidak, itu saja,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Iman Adinugraha mengatakan, harapan Golkar dan Gerindra terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu boleh boleh saja. Tetapi jika memang tidak bisa maka berkoalisi dengan partai mana saja.

“Ya, kalau keinginan boleh tapi di tingkat pusat juga mengharuskan kita berkoalisi dengan KIM, bagus kalau bisa, kalau tidak bisa ya kita bisa berkoalisi dengan partai manapun yang ada di Kabupaten Sukabumi,” cetusnya.

“Nah hari ini buktinya kita bisa bertemu dengan PKB dan PKS, terimakasih ke kang Adnan, kang Sodikin yang sudah masuk jebakan Demokrat, bukan negatif tapi dalam konteks kita ingin menyamakan persepsi tentang Sukabumi kedepan. Alhamdulillah tadi sudah ada sebuah clue bahwa kita akan berkoalisi dulu kita tidak berbicara figur dulu,” bebernya.

Lanjut Iman, nanti figur akan seleksi, dinilai oleh 5 partai koalisi disitu. Menurutnya kalau koalisi ini tidak berpatokan pada koalisi pilpres seperti halnya PKB. “Kalau bisa iya, tapi kalau tidak bisa ya kita menyesuaikan di masing masing daerah seperti apa,” pungkas Iman.

Di tempat yang sama, Ketua DPD PKS, M Sodikin berharap pertemuan ini menjadi star awal yang baik. Menurutnya ini takdir yang perlu disyukuri, karena sudah mencoba berkomunikasi dengan Demokrat, dan hari ini bisa difollowup yang kemudian sudah bercita cita dan merencanakan bersilaturahmi dengan PKB, ternyata takdirnya bertemu disini,

“Jadi ini berterimakasih juga ke pak Iman, beliau memfasilitasi pertemuan kami, antara PKS dengan PKB, dan Demokrat, adapun hal hal yang lain sesuai yang disampaikan para ketua partai PKB, Demokrat tadi konteks hari ini kita lebih fokus menguatkan perahu yang akan kita pakai, agar kemudian nanti bisa mengikuti kontestasi. Jadi kalau perahunya sudah solid, sudah kokoh, siapa orangnya nanti akan bersama sama kita dalami, barangkali terkait kandidat itu,” ucap Sodikin.

Masih kata Sodikin, saat ini pihaknya fokus ke bagaiamana menyiapkan perahu, baru nanti partai partai yang sudah disepakati ini akan mendalami kandidat kandidat tadi yang sudah masuk ke PKS, PKB, Demokrat dan ke yang lain lain.

“Tadi kita ada penjaringan dan penyaringan di internal, dan kita juga sudah menerima banyak kunjugan para tokoh politik termasuk para figur yang hari ini kelihatan berminat untuk mengikuti berkontestasi cukup banyak,” ujar Sodikin.

Walaupun nama namanya beririsan antara yang silaturahmi ke PKS, PKB dan juga ke Demokrat. Ia menyebut nama Iyos Somantri nampaknya salah satu yang bersilaturahmi ke partai partai lain juga, termasuk ke PKS.

“(Peluang Iyos) itu nanti tadi kesepakatannya kita akan mendiskusikan, hari ini kita lebih fokus ke bagaimana koalisi ini dibangun dengan baik,” tutup M Sodikin. (ris)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *