BP2MI : Kabupaten Sukabumi Jadi Kantong Buruh Migran di Jabar

Para pelajar saat mengikuti sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI di Gedung Disen, Gelanggang Cisaat
ANTUSIASI : Para pelajar saat mengikuti sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI di Gedung Disen, Gelanggang Cisaat pada Selasa (22/11).(FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI)

SUKABUMI — Dalam meminimalisir terjadinya kasus kekerasan terhadap buruh migran Indonesia, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sukabumi, melakukan sosialisasi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) kepada ratusan pelajar di Gedung Disen, Gelanggang Cisaat pada Selasa (22/11).

Ketua DPC Pospera Sukabumi Raya, Anggi Purwanto kepada Radar Sukabumi mengatakan, sedikitnya 300 peserta terdiri dari para pelajar SMA sederajat, mahasiswa, organisasi kemahasiswaan dan organisasi kemasyarakatan telah mengikuti sosialisasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kebetulan hari ini, tepatnya 2 tahun Pospera Kabupaten dan Kota Sukabumi, hadir di tengah-tengah masyarakat. Nah, dalam rangka 2 tahun ini, Pospera membahas tentang permasalahan buruh migran yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi,” kata Anggi kepada Radar Sukabumi pada Selasa (22/11).

Kegiatan tersebut sangat penting dilakukan, sambung Anggi, mengingat banyak kasus pekerja migran Indonesia yang berangkat secara non prosedural serta kurangnya pemahaman masyarakat terhadap prosedural pekerja migran Indonesia. “Maka dalam diesnatalis Pospera yang ke 2 tahun ini, kami mengadakan sosialisasi penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ujarnya.

Sementara itu, Directur Sistem dan Strategi Penempatan Perlindungan pada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Devriel Sogia mengharapkan dengab dengan adanya sosialisasi ini, khususnya bagi warga Kabupaten dan Kota Sukabumi yang menjadi CPMI atau Calon Pekeja Migran Indonesia dapat bekerja ke luar negeri secara prosedural.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *