Update Keracunan Masal Sagaranten Sukabumi, Satu Bocah 9 tahun Meninggal 

Satu korban keracunan dari Puluhan Warga Sagaranten Sukabumi Keracunan Masal dikabarkan meninggal dunia. Korban yang diketahui Nasfia (9) meninggal usai mendapatkan perawatan RSUD Sagaranten
Satu korban keracunan dari Puluhan Warga Sagaranten Sukabumi Keracunan Masal dikabarkan meninggal dunia. Korban yang diketahui Nasfia (9) meninggal usai mendapatkan perawatan RSUD Sagaranten

SUKABUMI — Satu korban keracunan dari Puluhan Warga Sagaranten Sukabumi Keracunan Masal dikabarkan meninggal dunia. Korban yang diketahui Nasfia (9) meninggal usai mendapatkan perawatan RSUD Sagaranten pada Senin (10/6/2024).

Berdasarkan informasi didapat sebelumnya, sekitar pukul 08.00 Wib, sekitar kurang lebih 74 orang warga tiba tiba mengalami mual, mules dan muntah sehingga harus mendapat penanganan medis.

Bacaan Lainnya

Kapolsek Sagaranten AKP Deni Miharja saat dikonfirmasi membenarkan adanya perisriwa dugaan keracunan masal tersebut tepatnya di wilayah Desa Pasanggrahan, dari total pasien yang dilakukan perawatan 74 pasien, dimana rawat inap di Puskesmas Sagaranten 38 pasien, rawat inap di RSUD Sagaranten 16 pasien.

“Sementara yang sudah bisa observasi pulang ke rumah sekitar 20 Pasien, update sampai sore jumlah yang masih di rawat inap 54 pasien,” ungkapnya. Senin, (10/6).

“Adapun gejala korban diduga keracunan makanan, para pasien mengeluhkan, sakit kepala, demam, mual, badan lemas, muntah dan diare,” sambungnya.

Hingga saat ini, kata Deni Miharja, pihaknya masih melaksanakan monitoring, pengamanan, dan pendataan di lokasi keracunan massal serta mendampingi tim medis di Puskemas Sagaranten dalam memberikan pelayanan pertolongan pertama kepada puluhan warga yang diduga mengalami keracunan.”

Kami masih melaksanakan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi – saksi,” jelasnya.

Lanjut Deni, terjadinya peningkatan jumlah korban diduga keracunan makanan sejauh ini kemungkinan dampak dari makanan yang dibagikan dalam acara pra pernikahan.

“Tidak menutup kemungkinan jumlah korban bertambah dikarenakan jumlah pembagian nasi box lebih dari 80,” terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *