Catatan Spiritual Perjalanan Umrah Jurnalis Radar Sukabumi (2), Selektif Pilih PPIU, Miqat di Pesawat Tiba di Makkah Langsung Umrah

UMRAH PASCA PANDEMI
KHUSYUK: Usai salat tahajud, Pembimbing Umrah Ambassador Tour and Travel Ustaz Sanjudi memberikan tausiyah dan mengajak seluruh jamaah untuk memohon ampunan kepada Allah SWT di lantai atas Masjidil Haram, Makkah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah di depan kakbah, Selasa (9/8/2022).

RADARSUKABUMI.com – Umrah adalah ibadah yang membutuhkan kondisi fisik prima. Karenanya sebelum berangkat, semua jamaah harus benar-benar menjaga kesehatan fisik termasuk fikiran dan hati agar kuat dan fokus menjalankan serangkaian ibadah selama di Tanah Suci. Mendapat jatah penerbangan malam hari tepat di jam 19.05 WIB, seluruh jamaah umrah asal Sukabumi dituntut mampu memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk melewati rukun umrah satu per satu.

SRI SUMARNI, Makkah

Bacaan Lainnya

Selama kurang lebih 9 jam perjalanan di pesawat Saudia Airlines SV 819, menuntut para jamaah untuk bisa menjaga kesucian sebelum akhirnya tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah pada pukul 00.25, Senin (8/8/2022). Jadwal penerbangan itu otomatis berdampak pada persiapan jamaah dalam mengambil miqat atau niat awal berumrah.

Ya, pilihan mengenakan kain ihram sejak di bandara Soekarno Hatta (Soetta) dilakoni rombongan jamaah umrah kelompok 7 Agustus 2022 yang berjumlah total 139 jamaah. Sehingga saat tiba di Makkah, mereka dibawah bimbingan Ustaz Sanjudi dan Ustazah Evah Nursaidah langsung melakoni rukun umrah.

Situasi itu berdampak pada prosesi pengambilan miqat atau niat awal umrah di dalam pesawat ketika sudah memasuki Yalamlam, sekitar 45 menit sebelum mendarat. Tapi tenang saja, karena sejak di Tanah Air diberitahukan teknis pengambilan miqat di atas pesawat maka ketika pesawat mendekati Yalamlam/Qarnul Manazil dan kru pesawat mengumumkan bahwa beberapa saat lagi pesawat akan melintas di atas Yalamlam/Qarnul Manazil, para jamaah umrah ini sudah siap dan mengerti apa yang harus dilakukan dan serentak melakukan tayamum, niat umrah dan salat sunat.

Bagi Jurnalis Radar Sukabumi, tantangan utama dalam melaksanakan umrah adalah pikiran dan hati. Seaktif apapun kita melakukan berbagai persiapan selama di Tanah Air seperti pemeriksaan kesehatan berkala, istirahat yang cukup, olahraga, asupan makanan, vaksinasi hingga membawa bekal obat-obatan yang dibutuhkan jika pikiran dan hatinya masih mengingat hal-hal yang ditinggalkan di Tanah Air tentu tahapan kegiatan ibadah umrah yang dilakukan akan buyar lantaran kurangnya konsentrasi.

Kekuatan niat dan totalitas berpasrah diri seutuhnya kepada Allah SWT itulah yang dibutuhkan. Sehingga kita dapat lebih fokus dalam menjalankan berbagai rangkaian ibadah umrah bersama para pembimbing dan seluruh jamaah. Mau tidak mau, suka tidak suka tentu ini tidak mudah, karena ibarat nyawa hingga kekayaan duniawi yang akan dicabut pada saat itu tentunya kita harus siap melepasnya.

Mengutip ungkapan Ustazah Evah Nursaidah, Pembimbing Umrah Ambassador Tour pada saat kajian usai melaksanakan ibadah umrah (Tawaf, Sa’i dan Tahallul) yang dirangkaikan dengan salat Subuh berjamaah di Masjidil Haram Makkah mengatakan bahwa diantara karunia yang teramat indah adalah ketika bisa memenuhi undangan Allah SWT untuk melaksanakan ibadah umrah.

Dalam rangkaian perjalan ibadah umrah, janji Allah SWT yang akan mengabulkan doa-doa dan mengampuni dosa-dosa para tamunya, menjadi semacam energi yang memantik optimisme para jamaah untuk menjadikan hijrah sebagai resolusi dalam perjalanan ibadah umrah ini.

“Mari bapak-bapak dan ibu-ibu semua jamaah umrah yang dirahmati Allah SWT, mantapkan dan luruskan niat untuk umrah karena Allah. Tidak semua orang bisa menjadi tamu Allah, oleh karenanya tidak boleh sombong karena kita menuju rumah Allah menuju makam Rasulullah SAW. Khususkan untuk niat ibadah. Perbanyak salat, dzikir, doa dan baca shalawat. Karena shalat dan baca shalawat di Makkah pahalanya berlipat ganda. Itulah keistimewaan ibadah di tanah suci,” ucap Ustazah Evah Nursaidah.

Hingga akhirnya, sang pembimbing umrah yang ramah itu mengingatkan untuk membaca doa melihat Kakbah.

“Allahumma zid hadzal baita tasyrifan wa ta’dziman wa takriman wa mahabatan wa zid man syarafahu wa karamahu mim man hajjahu awi’tamarahu tasyrifan watakriman wata’dzhiman wabirran”.

Yang artinya: Ya Allah, tambahkan lah kemuliaan, kehormatan, keagungan dan kehebatan pada Baitullah ini dan tambahkanlah pula pada orang-orang yang memuliakan, menghormati dan mengagungkannya diantara mereka yang berhaji atau yang berumrah padanya dengan kemuliaan, kehormatan, kebesaran dan kebaikan”.

Sontak ketika doa melihat kakbah mulai dibacakan oleh pembimbing dan diikuti oleh semua jamaah diiringi dengan merdunya suara adzan Subuh, air mata seluruh jamaah mengalir deras tak terasa ingat akan semua dosa-dosa yang telah diperbuat selama di dunia.

Karena ibadah umrah memerlukan biaya yang tidak murah, maka para pembimbing umrah yang berada di Tanah Suci bahkan termasuk di dalamnya Direktur Utama PT. Ambassador Tour, Agah Sumpena yang selalu memantau segala aktivitas para jamaahnya melalui kecanggihan teknologi yang dimilikinya dari Tanah Air maka seluruh jamaah diingatkan untuk benar-benar menjalankan seluruh kegiatan-kegiatan ibadah yang tersusun dalam itenerary dengan sebaik-baiknya.

Jurnalis Radar Sukabumi pun menyadari bahwa dahulu sering kali membuat tulisan seputar kisah jamaah umrah yang telantar selama di Tanah Suci hingga tidak bisa berangkat lantaran uangnya raib dibawa oknum travel yang tidak bertanggung jawab. Ingat dengan kasus travel umrah yang mengguncang Indonesia? Ya, First Travel. Di Sukabumi pun ada jamaahnya yang terkena imbasnya.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Jurnalis Radar Sukabumi bertahun-tahun lamanya melakukan observasi. Tentu kehati-hatian dalam melabuhkan sebuah pilihan sangatlah penting. Sebab sekeren apapun promosi yang digaungkan oleh banyak travel umrah, hasil dari observasi tadi muncullah tujuh cara yang wajib diketahui oleh para jamaah supaya pelaksanaan umrah nyaman dan tenang.

Pertama, pilih travel resmi yang benar-benar terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag), kedua pilihlah travel yang sudah menjadi provider visa, ketiga jangan lupa periksa alamat kantor travel tersebut jangan sampai alamatnya berbeda dengan aslinya. Selanjutnya jamaah umrah untuk selalu memperhatikan (Track Record,red) rekam jejaknya.

Kelima, hati-hati jangan tergiur dengan harga murah karena biasanya harga sebanding dengan fasilitas yang diberikan. Keenam cara pembayaran dan terakhir gali sebanyak mungkin informasi tambahan dari para alumni travel tersebut termasuk dari kerabat. Ketujuh tips tadi seyogyanya dapat membantu para jamaah yang hendak melaksanakan umrah agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Alhamdulillah setelah melakukan observasi bertahun-tahun lamanya, Jurnalis Radar Sukabumi menjatuhkan pilihan ke Ambassador Tour and Travel Sukabumi. Harga sebanding dengan kualitas apalagi untuk ibadah jangan ditawar-tawar lagi.

“Khusus di Sukabumi, satu-satunya penyelenggara/travel perjalanan ibadah umrah (PPIU) yang sudah menjadi provider visa adalah travel yang jurnalis pilih ini yakni Ambassador Tour and Travel. Di sini terjamin semuanya ibadah tenang, nyaman, aman, fasilitas lux, pesawat tidak transit, tidak usah capek-capek ke luar kota toh kantornya juga ada di Kota Sukabumi dekat dengan rumah, serta dilengkapi dengan asuransi perjalanan dan tanpa spekulasi dijamin berangkat cepat dan akurat,” ucapnya.

Umrah
AKRAB: Para jamaah umrah asal Sukabumi foto bersama di depan hotel tempat mereka menginap yang berdekatan dengan pintu masuk Masjidil Haram, Makkah, Selasa (9/8/2022).

Kekhusyuan ibadah umrah di Tanah Suci, tidak bisa lepas dari peran teknologi yang semakin canggih. Apalagi di bulan Agustus ini, musim panas melanda Saudi Arabia, suhu pun bisa mendekati 50 derajat celsius. Meskipun sudah ada teknologi, namun jamaah umrah disarankan untuk tetap menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Siang itu Selasa (9/8), sorot matahari sedang terik-teriknya menjelang persiapan salat Zuhur berjamaah. Hawanya begitu menyengat serasa tembus ke dalam kulit. Namun seketika hilang setelah memasuki area dalam Masjidil Haram Makkah.

Bisa jadi ini ditunjang oleh lantai marmer yang langsung didatangkan dari Yunani. Banyak literatur menyebut marmer Thassos Yunani yang langka ini benar-benar dapat memantulkan panas dari sengatan matahari. Dengan begitu, suhu tubuh para jamaah tetap dalam kondisi stabil.

Di sudut-sudut dinding ruangan dilengkapi dengan kipas kabut yang selalu on ketika memasuki waktu salat atau situasi yang sedang banyak jamaah. Tentu ini akan menambah kenyamanan jamaah yang sedang menjalankan ibadah baik salat lima waktu maupun yang sedang menjalankan serangkaian rukun umrah.

Modernisasi bukan hanya berkaitan erat dengan pelaksanaan ibadah saja, nyatanya pemerintah kerajaan Arab Saudi juga sudah memodernisasi dalam pendistribusian air Zam-Zam.

Jurnalis Radar Sukabumi dibuat takjub saat menyaksikan kecanggihan dalam memproduksi dan mendistribusikan air Zam-Zam. Uniknya sebanyak apapun mengkonsumsi air yang tinggi akan kandungan kalsium, magnesium, mineral, dan selenium tersebut tidak membuat “beser”. Berlama-lama di sini juga tidak membuat perut keroncongan maupun mengantuk.

Terlepas dari hal tersebut, ibadah dalam agama Islam tidak hanya membutuhkan ilmu, tetapi juga hati, kesehatan dan kekuatan fisik yang berujung pada ketakwaan. Jurnalis menilai, kegiatan ritual itu memiliki makna pendidikan yang sebenarnya. Berbagai aspek bagian dari tubuh manusia diarahkan pada kehidupan yang sempurna.

Selama berada di tanah suci, maka semua aktifitasnya diorientasikan pada hal yang bermanfaat dan atau memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi.

Ibadah umrah memang bukan secara langsung memperbaiki perilaku seseorang terkait ekonomi, sosial, politik atau lainnya. Melainkan memperbaiki bagian penting dari manusia, yaitu hatinya. Agar hati yang dimaksudkan itu menjadi takwa.

Orang yang bertakwa pasti membuahkan perilaku yang serba menguntungkan dan menjadikan orang lain damai dan atau merasa aman. Oleh karena itu sepulang dari Tanah Suci dalam menjalankan ibadah umrah dimaksud, maka bukan aspek fisik seseorang yang diharapkan menjadi berubah. Melainkan perubahan itu menyangkut suasana hatinya.

Memang mengubah hati bukan perkara mudah, melainkan harus melakukan kegiatan tertentu yakni satu di antaranya adalah berhaji atau umrah. Maka hikmah yang dapat dipetik dari menjalankan kegiatan yang harus ditempuh dengan jarak yang jauh dan biaya yang tidak murah tersebut, seharusnya berdampak pada perubahan pribadi yang bersangkutan atau disebut menjadi semakin bertakwa.

Sementara itu, Oji Syahroji yang merupakan jamaah umrah Executive Class Ambassador Tour and Travel mengakui jika ada harga ada kualitas. Warga Sukaraja yang membuka restoran di Timor Leste itu menilai secara keseluruhan layanan yang diberikan pihak travel ke jamaah sudah bagus. Seperti hotel yang sangat dekat dengan tempat-tempat umrah hingga jamuan makan yang disediakan sesuai dengan lidah orang Indonesia.

“Alhamdulillah secara keseluruhan sudah bagus, hanya saja ada satu hal yang harus dilakukan oleh pihak travel yakni menambah pembimbing perempuan karena jamaah perempuan cukup mendominasi baik untuk melayani jamaah maupun untuk kehumasan. Kenapa begitu? karena hal teknis perempuan itu cocoknya dengan perempuan lagi jadi lebih klop lah ya,” pinta Oji yang pada pemberangkatan umrah kali ini dirinya membawa serta istri, ibu kandung dan mertua.

Senada dikatakan Asep Suryana, jamaah umrah dari business class di travel yang sama. Warga Takokak Kabupaten Cianjur itu diberangkatkan umrah oleh perusahaan tempat dirinya bekerja yakni PT Ram Armalia.

“Alhamdulillah tahun ini saya dan tujuh karyawan PT Ram Armalia berangkat umrah oleh pihak perusahaan yang dipimpin H Ahmad Marjuki, biasanya sih 10 orang. Perusahaan kami selalu menggunakan travel ini. Dari mulai hotel, pembimbing semuanya luar biasa hanya saja ada hal yang mungkin ini menjadi masukan juga yaitu terkait dokumentasi. Jadi harus ada tim khusus yang dilibatkan, meski kita ketahui tim dokumentasi disini sudah ada ya namun jumlahnya harus diperbanyak sesuai dengan membludaknya jumlah jamaah umrah yang menggunakan travel ini,” singkatnya.

Jika arti penting ibadah umrah dipahami dan benar-benar berhasil diwujudkan, maka keuntungan dari pelaksanaan ibadah itu bukan saja akan dirasakan oleh yang bersangkutan, melainkan juga oleh lingkungannya tidak terkecuali masyarakat luas hingga bangsa dan negara.  (*)

Pos terkait