Mengenal Abrasi pada Servikal Gigi dan Penyebabnya

drg .Melinda Afriyani
drg .Melinda Afriyani dokter gigi RSI.Assyifa Sukabumi

OLeh ; drg .Melinda Afriyani
dokter gigi RSI.Assyifa Sukabumi

Sahabat sehat Assyifa , dimasa Pandemi sekarang ini, selain membentengi diri dari penularan covid 19 dengan rutin mencuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan gigi dan mulut tak kalah pentingnya lho. Sebab kesehatan gigi dan mulut merupakan jendela kesehatan tubuh, sikat gigi dengan benar dan periksa gigi setiap 6 bulan sekali, merefleksikan kesehatan tubuhnya secara umum.

Bacaan Lainnya

Masalah terbesar yang dihadapi penduduk Indonesi seperti juga di Negara- negara berkembang lainnya dibidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (caries dentin).

Tingginya prevalensi karies gigi serta belum berhasilnya usaha untuk mengatasinya mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor distribusi penduduk, faktor lingkungan, faktor perilaku dan faktor pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada masyarakat Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan untuk mencegah karies adalah dengan memperhatikan kebersihan area rongga mulut terutama gigi, pembersihan plak setiap hari adalah dengan cara menyikat gigi. Menyikat gigi adalah kegiatan pembersihan plak secara mekanis yang dilakukan setiap hari untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.

Gigi terdiri dari 3 lapisan dimana lapisan terluar bernama email, kemudian bagian dalam gigi yang berwarna kekuningan disebut dentin, dan bagian dalam berupa rongga berisi saraf dan pembuluh darah yang bernama pulpa.

Jika terjadi abrasi pada gigi dimana terbentuk lekukan pada bagian email gigi sehingga bagian dalam dentin lebih kedalam, maka terjadi hipersensitif akibat jarak pulpa dengan lapisan terluar gigi yang demikian dekat, maka tidak heran jika anda penderita abrasi gigi mengeluhkan sakit/ngilu bila makan/minum panas/dingin.

Abrasi merupakan keadaan abnormal dimana ada lapisan gigi yaitu email yang hilang dan terkikis, atau terkadang hingga lapisan yang lebih dari email yaitu dentin.

Abrasi gigi disebabkan oleh gaya friksi (gesekan) langsung antara gigi dan objek eksternal. Terjadinya abrasi pada gigi, dapat disebabkan oleh perilaku menyikat gigi, baik itu frekuensi menyikat gigi, jenis sikat gigi yang digunakan, hingga metode atau teknik yang digunakan.

Secara klinis gambaran gigi yang mengalami abrasi dapat dibedakan menjadi 2 bentuk kerusakan atau kelainan yaitu berbentuk V dan bentuk parit/selokan (ditch) atau irisan (wedge) yang terlihat pada sepertiga bagian servikal gigi atau akar gigi.

Bila abrasi terjadi akibat penggunaan tusuk gigi, celah atau takikan ini dapat terjadi di celah gigi. Gigi yang paling sering terkena adalah gigi premolar dan kaninus (taring). Abrasi gigi dapat mengenai permukaan yang lebih dalam yaitu dentin.

Apabila abrasi gigi sudah mengenai permukaan gigi yang semakin dalam (dentin gigi terbuka), maka akan menyebabkan gigi hipersensitif. Pada sebagian orang, didaerah tersebut akan terasa ngilu bila terkena minuman dingin atau apabila ada hembusan angin.

Penyebab dari Abrasi gigi adalah menyikat gigi dengan metode horizontal. Dengan metode tersebut gigi secara terus-menerus mendapatkan gesekan sejajar pada permukaan enamelnya apalagi jika dilakukan dengan tekanan berlebihan setiap hari.

Metode/teknik menyikat gigi horizontal merupakan teknik yang cukup sederhana, tetapi tidak begitu baik untuk dipergunakan karena dapat mengakibatkan resesi gingival dan abrasi gigi.

Jadi kesimpulannya adalah Menyikat gigi dengan teknik horizontal memiliki resiko yang lebih besar untuk terjadinya abrasi dibandingkan dengan teknik vertikal.Sehingga dianjurkan untuk menyikat gigi dengan teknik vertikal/roll, agar tidak terjadinya abrasi pada servikal gigi.

Marilah kita periksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin setiap 6 bulan sekali, rutin gosok gigi dua kali sehari, perbanyak minum air putih, kurangi makan yang manis, hindari merokok dan periksakan ke dokter, tentunya dengan menerapkan Prokes yang ketat. (net)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *