BOGOR – Ingin menghadapi ujian di sekolah, universitas, atau kerjaan.Tapi grogi karena membayangkan soal yang akan dikerjakan ? Ahli neurosains dari Institut Pertanian Bogor, Berry Juliandi, menyarankan agar berolahraga sehari sebelumnya dan istirahat yang cukup. Jangan terlalu lama belajar karena otak perlu lebih baik menyimpan materi yang dipelajari.
Olahraga membantu menurunkan berat badan, menghilangkan dan mengelola stres, merangsang sistem kekebalan tubuh serta mengurangi risiko penyakit tertentu. Ada banyak bentuk olahraga, yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama, aerobik dan anaerobik.
Secara khusus, olahraga aerobik mengacu pada setiap aktivitas intensitas rendah yang meningkatkan tingkat detak jantung, sementara aktivitas fisik intensitas tinggi disebut olahraga anaerobik (misalnya body building).
Aerobik meliputi berbagai olahraga seperti seni bela diri (yang juga menggabungkan latihan anaerobik), berlari, berjalan, bersepeda, berenang, ski dan tentu saja latihan dalam ruangan.
Menurutnya melalukan olahraga makin meningkatkan aliran darah yang membawa nutrisi dan bahan kimiawi yang dibutuhkan oleh sel memori otak. Makin banyak olahraga makin cepat transfer memori sementara dari “ram” otak ke bagian penyimpanan otak untuk jangka panjang.
Olahraga yang dimaksudnya yakni lari, maraton, sepak bola, bola voli, basket, bersepeda, tenis meja, dan aerobik lainnya, mendorong aliran darah lebih lancar ke sel punca di otak. Sehingga mampu meningkatkan oksigen dan pernafasan.
Setelah olahraga, makanlah protein yang banyak, dan beristirahatlah. Maka akan terjadi peningkatan memori. Tentu saja jangan lupa belajar.”Olahraga bisa dilakukan setiap hari. Jadi tidak ada batasnya dalam satu minggu.
