Siapkan Mental Agar Puasa Berkualitas di Bulan Ramadan

pimpinan DTA Nurul Aulad, Ustadz Iyan Samsul Aripin
Pengasuh Mazlis Dzikir Manba'ul Hikmah dan juga pimpinan DTA Nurul Aulad, Ustadz Iyan Samsul Aripin Spd.i.

PALABUHANRATU – Hadirin marilah kita bergembira, dengan datangnya bulan yang penuh berkah, yakni bulan suci ramadan yang digambarkan oleh baginda rasullah saw sebagai bulan penuh rahmat, ampunan dam kebebasan dari api neraka.

Hadirin rahimakumullah tentang keutamaan bulan ramadan ini, disebutkan dalam hadis baginda rasulullah SAW, yang artinya andaikata manusia mengetahui nilai kebaikan yang terdapat di bulan ramadan, niscaya umatku berharap agar ramadan itu setahun, dan andaikata allah swt memberi izin kepada langit dan bumi untuk berbicara, niscaya keduanya bersaksi untuk orang yang berpuasa, ramadhan dengan surga.

Bacaan Lainnya

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah, persiapan mental, spritual juga material terutama pengetahuan tentang puasa menjadi sangat penting sebagai bekal agar puasa yang kita laksanakan benar benar berkualitas sesuai dengan arahan tujuannya, sehingga benar benar menambah kedekatan hubungan kuta dengan allah SWT dan mendapatpatkan predikat sebagai orang yang bertakwa, sebagaimana telah disebutkan dalam alquran bahwa puasa diwajibkan atas semua orang yang beriman agar menjadi insan yang mutaqin, Allah swt berfirman, artinya

Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, surat albaqoroh 183.

Memperhatikan ayat diatas kiranya kita dapat menarik kesimpulan bahwa target pencapaian utama ibadah puasa ialah ketakwaaan, oleh sebab itu puasa yang kuta lakukan seharusnya benar benar dapat mengisi rohani kita, yang membawa pengaruh positif secara batiniah maupun kiprah sosial kita.

Hadirin rahimakumullah adapun bentuk menghindari segala yang membatalkannya sejak fajar sampai dengan magrib, hanyalah formal luar saja, maka tentu saja dalam melaksanakannya nanti harus diseimbangkan antara fisik dan mental artinya secara fisik, kita meninggalkan makan dan minum dan secara mental kita juga menghindari segala sesuatu yang dapat berakibat buruk kepada batin kita baik itu yang berhubungan dengan mulut, mata, telinga dan seluruh anggota tubuh yang lainnya, bahkan lebih jauh lagi.

Kita jaga hati jangan sampai tergerak ke arah yang negatif, imam al gozali dalam kitab ihya ulumudin mengabarkan tahapan tahapan puasa ditinjau dari fungsinya sebagai berikut, pertama syaumul umum atau puasa biasa yakni menahan mulut dan organ biologis dari keinginan keinginannya, kedua puasa khusus yaitu menahan diri dari perbuata perbuatan dosa, ketiga puasa khusus khusus, yakni menahan diri dari allah subahanahuwataala.

Hadirin kaum muslimin rohimakumullah, apabila kita dapat melakukan pendekatan puasa secara fungsional tidak hanya secara formalitas belaka, maka kita menjadi orang yang bertakwa dan benar benar dekat allah swt, ketika seseorang dekat dengan allah maka apa yang menjadi keinginan dan kebutuhannya akan terkabul, baginda rasullah saw bersabda, tiga golingan yang tidak ditolak doanya, orang yang berpuasa, pemimpin yang adil, doa orang yang tertindas.

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah kiranya itu yang dapat saya sampaikam mudah mudahan ada manfaatnya kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar besarnya. (Cr2).

Pos terkait